Intisari-Online.com - Sibuk bekerja bisa memadamkan dan membunuh gairah seksual dengan pasangan. Begitulah yang diucapkan oleh Dr Shirley Zussman, terapis seks tertua di dunia yang lahir saat awal Perang Dunia I pecah.
“Penggunaan waktu oleh masyarakat zaman sekarang, begitu berbeda dengan zaman dahulu. Orang-orang sekarang sibuk sepanjang waktu. Saat ini, kita ingin melakukan, mengetahui, mengontrol segalanya,” ujar Zussman.
Ia mengaku pernah memiliki pasien jenis seperti itu. “Ia mencintai suaminya, ia juga mencintai bercinta dengannya, tapi sepulangnya dari tempat kerja, setelah seharian menghabiskan waktu dengan banyak orang, hal yang ingin ia lakukan hanyalah beristirahat,” terangnya.
Menurut Zussman, sekarang ada perubahan dalam kebudayaan. Ada revolusi seksual, penemuan pil anti-hamil yang membuat para perempuan merasa lebih aman. “Semua majalah dan program televisi berbicara tentang seks. Setiap iklan menggunkan seks untuk menjual produknya. Sekarang seks lebih dipikirkan untuk kebahagiaan bukan hanya tuntutan memiliki keturunan," jelasnya.
Sementara soal pornogragi di interneet, menurutnya tidak ada yang baru. Hal itu sudah ada sejak zaman prasejarah. “Aku rasa setiap orang memiliki kemampuan dan kebebasan untuk berfantasi dan itu adalah hal yang biasa,” sebut Dr Zussmann.
Zussman mengisahkan bahwa dia memiliki banyak pasien yang kerjanya duduk dan menonton pornografi lewat internet. Alhasil, mereka khilangan gairah terhadap pasangannya. “Aku melihat banyak pria lajang yang tidak berusaha untuk menghadapi dunia, menghadapi penolakan yang mungkin bisa terjadi, dan mereka memuaskan kebutuhan seksual mereka lewat duduk di depan komputer dan masturbasi,” pungkasnya.
(Kompas.com)
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR