Intisari-Online.com - Penyuka film-film romantis Hollywood, mungkin tidak asing dengan Dirty Dancing, Pretty Woman, atau Notebook. Termasuk adegan-adegan romantis yang tersaji di dalamnya. Dan mungkin banyak pasangan yang membayangkan bisa berhubungan seks seperti di film-film itu, tapi sayang oh sayang, bayangan itu sepertinya hanya akan tinggal bayangan.
Dilansir dari Metro.co.uk, setidaknya ada enam alasan kenapa berhubungan seks di dunia nyata tak pernah seperti di film-film.
Pakaian dalam
Setiap adegan romantis di film itu selalu melibatkan perempuan dengan pakaian seksi, dan matching. Ketika berusia 20-an, seorang perempuan mungkin masih punya waktu untuk mencocokkan pakaian dalamnya. Tapi setelah berusia 30-an, rasanya itu bukan sebuah prioritas.
Sprei putih nan polos
Adegan pasca-seks selalu menunjukkan si perempuan menarik selimut putih polos dan bersih, dalam keadaan rambut yang acakan. Apakah itu wajar? Mungkin. Tapi, lazimnya sprei yang digunakan untuk berhubungan seks juga akan ikut acak-acakan.
Seks di luar kamar tidak semudah yang dibayangkan
Mungkin sebagian kita pernah menonton Rachel McAdams dan Ryan Gosling berciuman di tengah hujan dalam film Notebook. Gosling kemudian membopong McAdams, menyenderkannya di dinding, dan menggendongnya menaiki tangga. Dalam kehidupan nyata, pasangan atau salah satunya akan protes—karena basah oleh hujan, bahwa mereka telah merusak salah satu perabotan, dan terlalu berat untuk digendong menaiki tangga.
Melepas pakaian
Sebagian pasangan mungkin menginginkan bisa melepaskan pakaian pasangannya dengan bergairah, seperti di film Dirty Dancing. Tapi kita semua tahu, melepaskan celana panjang atau pengait bra hanya dengan satu tangan dibutuhkan banyak sekali latihan.
Napas pagi
Dalam banyak film, ada adegan pasangan berciuman dan kemudian bercint sesaat setelah bangun tidur di pagi hari. Tanpa ada yang mempersoalkan bau mulut; juga tidak ada yang pergi ke kamar mandi untuk membersihkan mulut atau berkumur.
Tubuh Hollywood
Dan ini akan semakin membuat kita tahu bahwa berhubungan seks yang kita lakukan tidak pernah sama dengan di film-film—di mana setiap orang seolah memiliki tubuh yang sempurna. Sementara di kehidupan nyata? Mungkin itu hanya mimpi…
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR