Intisari-Online.com - Menurut profesor psikologi dari Universitas Ben-Gurion, Solly Dreman, ada 5 langkah yang dapat dilakukan agar tidak mudah panik ketika terjadi serangan teror. Karena tujuan utama serangan teror adalah, dengan serangan yang terbatas, menciptakan ketakutan massa yang banyak.
* Kurangi memantau berita
Ketika terjadi serangan terror, hampir semua televisi, radio, dan berita online memberitakan serangan. Kurangi durasi kita memantaunya. Tapi bukan berarti tidak tahu sama sekali.
* Jangan sama sekali tidak mengikuti berita
Hanya percaya pada sumber berita yang sudah terpercaya, coba periksa berita dalam satu sampai tiga jam sekali. Jangan pantau secara terus menerus hingga membuat diri sendiri makin cemas.
* Lebih baik mendengar radio daripada TV
Terus menerus melihat gambar kejadian teror bisa membuat kita semakin merasa cemas. Lewat radio, kita bisa terus terinformasi tanpa benar-benar melihat kejadiannya dalam bentuk visual.
* Kurangi intensitas social media
Di saat serangan teror terjadi, akan ada banyak berita berhubungan dengan serangan. Sayangnya tidak semua berita yang beredar di social media bisa dikonfirmasi. Apalagi berita yang bernada sensasional, atau foto-foto mengerikan yang disebar pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Ketika seseorang terus menerus mencari berita tentang kejadian teror, ini bisa berdampak buruk. Ini justru membuat seseorang semakin merasa tidak tenang," katanya.
* Jangan mudah percaya
Di saat serangan teror akan banyak berita yang beredar dari berbagai sumber. Jangan mudah percaya dengan semua hal yang kita baca atau dengar. Bisa jadi berita tersebut merupakan isu atau hoax. Di saat serangan teror, banyak berita tidak lengkap, atau masih rumor. Karena di saat seperti ini, ada banyak pihak yang berupaya memperkeruh suasana dan membuat masyarakat semakin cemas.
(kawankumagz.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR