Intisari-Online.com -Selama ini, banyak orang mengaggap musik metal adalah musik orang-orang frustasi atau depresi. Para pendengarnya juga kerap dikaitkan dengan hal-hal yang berbau negatif dan senang memberontak.Tapi, tahukah Anda? Sebuah studi yang dilakukan Stuart Cadwallader dan Jim Campbell dari National Academy for Gifted and Talented Youth University of Warwick di Coventry, Inggris, mengungkapkan beragam efek positif mendengarkan musik heavy metal.Salah satu efeknya adalah penggemar musik heavy metal ternyata lebih pandai meredam emosi negatif, lebih ekspresif dan lebih bisa meluapkan kemarahannya.
Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa presepsi yang selama ini beredar salah. Selama ini orang menganggap murid yang cerdas dan memiliki intelijensi tinggi cenderung didominasi mereka yang suka musik klasik dan menghabiskan banyak waktu untuk membaca. Sayangnya, menurut Stuart, mereka yang menikmati musik heavy metal cenderung mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan keluarga dan teman-teman mereka, sehingga mereka menjadikan musik sebagai media ‘keterbukaan’.Dengan menggunakan musik yang keras dan agresif, mereka bisa keluar dan lepas dari rasa frustrasi dan kemarahan. Stuart Cadwaller dan Jim Campbell berhasil membuktikan bahwa musik heavy metal atau cadas juga bisa meredekan situasi hati atau mood yang sedang buruk.Menurut studi yang dilakukan Stuart dan Jim ini, beberapa responden yang mendengarkan musik heavy metal cenderung berbakat dan pintar. Karena mereka menggunakan musik metal untuk mengurangi tekanan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menghilangkan stres dengan mendengarkan metal.Rasa frustasi dan amarah berlebih pun mudah diatasi setelah menikmati alunan musik cadas. Pernyataan ini didukung Stuart yang menjelaskan bahwa banyak musisi aliran heavy metal juga memiliki tingkat intelijensi tinggi seperti vokalis Iron Maiden, Bruce Dickinson, yang selain sebagai musisi, juga berprofesi sebagai novelis dan pilot penerbangan.