Inilah Alasan Mengapa Kita Bermimpi Saat Tidur (1)

Tika Anggreni Purba

Editor

Inilah Alasan Mengapa Kita Bermimpi Saat Tidur (1)
Inilah Alasan Mengapa Kita Bermimpi Saat Tidur (1)

Intisari-Online.com– Untuk menjawab pertanyaan “mengapa manusia bermimpi?” hampir sama susahnya dengan “mengapa manusia ada?” Bahkan setelah bertahun-tahun melakukan penelitian dan studi tentang tidur dan mimpi, ilmuwan masih belum yakin 100% alasan pastinya. Walau begitu, banyak spekulasi dan teori penelitian yang dapat menjelaskan mengapa kita bermimpi saat tidur.

Mimpi Menandakan Otak Masih Bekerja

Sebelum kita tidur, otak kita menerima banyak informasi dari aktivitas kita sehari-hari. Otak kita dipenuhi ratusan ribu bahkan jutaan informasi setiap hari. Mulai hal sederhana seperti warna mobil yang lewat di depan kita dan warna pakaian rekan kerja kita. Bisa juga hal yang berat seperti konflik, permasalahan, dan beban kerja di kantor.

Selagi kita tidur, otak bekerja untuk memilah-milah semua informasi itu dan memutuskan apa yang harus disimpan dan apa yang harus dilupakan. Beberapa peneliti berpikir bahwa proses ini diperankan melalui mimpi.

Mimpi terjadi karena kenangan

Ada beberapa penelitian yang mendukung keterkaitan bagaimana kita membentuk kenangan dan mimpi saat kita tidur. Saat kita menerima banyak hal baru di jam bangun, kemungkinan besar kita akan bermimpi ketika tidur.

Studi mimpi menunjukkan seseorang yang mengambil kursus bahasa lebih banyak bermimpi dari mereka yang tidak. Bukan hanya kenangan jangka pendek yang baru terjadi, kenangan lama yang tersimpan dalam memori kita juga mempengaruhi.

Mimpi mencerminkan emosi kita

Pada saat kita terjaga, otak bekerja keras memberikan koneksi agar tubuh kita berfungsi dengan baik. Apa yang kita hadapi hari itu akan mempengaruhi tidur kita. Misalnya siang hari kita dihadapkan pada soal matematika yang sulit, otak akan sangat fokus pada hal itu.

Atau kita sangat fokus pada satu masalah yang menyedihkan di hari itu, kemungkinan kita memimpikannya di malam hari sangat besar. Ingatlah pula, bahwa otak tidak hanya melayani agar fungsi tubuh terkoneksi dengan baik, otak juga melayani fungsi mental dan perasaan.

(huffingtonpost.comscience.howstuffworks.com)