Intisari-Online.com - Walaupun belum pernah bertemu langsung sama sekali, kita merasa hubungan yang kita punya begitu dalam. Tapi, mungkinkah kita jatuh cinta hanya dengan ngobrol melalui WhatsApp atau aplikasi pesan singkat lainnya?
Aplikasi Venngage melakukan penelitian terhadap 32 orang di Amerika, berusia 21-34 tahun. Mereka diminta melakukan chat message dengan orang yang sudah dipasangkan dengan mereka.
Para peneliti membekali mereka dengan 36 pertanyaan yang bisa mengarahkan dua orang untuk saling jatuh cinta. Pertanyaan ini adalah hasil studi dari psikolog Dr. Arthur Aron di tahun 90-an.
Salah satu hasil penelitian ini menunjukkan kalau para partisipan memang merasa lebih mudah untuk mengungkapkan perasaan. Mereka lebih mudah menceritakan hal-hal yang personal via chat message.
Tapi ternyata lebih terbuka tidak lantas membuat mereka mereka merasa lebih dekat. Karena pada dasarnya mereka belum pernah bertemu sama sekali.
Dari penelitian ini juga ditemukan hasil mengejutkan lainnya. Ternyata kebanyakan dari peserta tidak melakukan aksi lanjutan setelah obrolan via chat message.
Ketika penelitian, mereka diminta chat dengan konstan, berbincang, selama 55 menit. Ditambah dengan menanyakan pertanyaan dari Dr. Arthur Aron tadi.
Tapi ketika ditanya apakah mereka bertukar nomor telepon pribadi, akun social media, atau identitas lainnya, 82% responden mengatakan tidak. Hanya 18% saja yang melakukannya.
Dari penelitian yang dirilis Psychologytoday.com ini, 78% responden mengatakan mereka tidak ingin bertemu langsung dengan orang yang mereka ajak berbincang dalam penelitian.
Ini membuktikan kalau hubungan yang hanya terjadi di dunia maya atau secara elektronik cenderung hanya akan menjadi sebatas hubungan elektronik. Mungkin perbicnangan bisa berlanjut, tapi tanpa disertai bertemu langsung, para peneliti mengatakan tidak mungkin seseorang jatuh cinta melalui chat message saja.
(kawankumagz.com)