Intisari-Online.com –Anak-anak memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Ada anak yang pendiam dan ada pula yang sangat hiperaktif. Tapi bagaimana dengan anak yang sulit berkonsentrasi?
Kurang fokus, konsentrasi, dan sering lengah bisa terjadi pada usia anak-anak. Ia sulit untuk konsentrasi atau memberi perhatian pada sesuatu hal dalam jangka waktu tertentu. Demi tumbuh kembang anak, orang tua harus memberi perhatian khusus dalam memperlakukannya.
Perlu diketahui, anak-anak hanya dapat berkonsentrasi untuk suatu hal paling lama 15 menit. Penyebabnya banyak mulai dari gangguan sekitar, kelelahan, kelebihan energi, ketidaktertarikan, kecemasan, dan gaya belajar yang tidak sesuai dengan anak. Jangan buru-buru memvonis anak terkena attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD). Sebaiknya pahami benar mengenai tingkat konsentrasi pada anak. Lakukan tujuh hal berikut untuk anak-anak yang sulit konsentrasi.
* Berikan suasana tenang
Anak-anak lebih mudah untuk berkonsentrasi jika suasana tidak terlalu berisik dan tegang. Sama halnya ketika kita harus menegur dan memarahinya. Usahakan jangan terlalu sering berteriak pada anak-anak.
Sesekali mungkin kita hilang kontrol, sebaiknya segeralah meminta maaf kepada anak yang kita marahi. Yakinkan dia bahwa orang tuanya sangat mengasihinya dan jelaskan juga padanya kalau kita agak kesal dengan kelakuannya.
* Batasi benda-benda yang mengganggu
Banyak anak yang kurang mampu berkonsentrasi karena tidak bisa menyaring suara-suara yang mengganggunya. Coba matikan televisi ketika ia mulai mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Selain itu apa yang dilihatnya di TV bisa jadi mengganggu pikirannya.
Jadi batasi anak-anak untuk melihat layar tv dan gadget lainnya. Satu jam setiap hari sudah sangat cukup untuk anak-anak melihat tv dan bermain game. The American Academy of Pediatrics memberi peringatan bahwa paparan TV justru penyebab anak-anak bisa terkena ADHD.
* Lakukan pemeriksaan ketika anak mengeluh
Jika anak tiba-tiba mulai mengalami kesulitan di sekolah, mungkin ada masalah di penglihatan atau pendengarannya. Kadang-kadang anak tidak bisa menyampaikan kalau ia mengalami kesulitan untuk melihat dan mendengar dengan jelas. Anak bisa jadi kurang konsentrasi bukan karena dia ADHD, tapi karena ia menderita miopi atau rabun jauh.
(Psychologytoday.com)