Nelfinavir, Obat untuk Pengidap AIDS yang Ternyata Bisa Juga Sembuhkan Kanker Kulit

Eunike Iona Saptanti

Editor

Nelfinavir, Obat untuk Pengidap AIDS yang Ternyata Bisa Juga Sembuhkan Kanker Kulit
Nelfinavir, Obat untuk Pengidap AIDS yang Ternyata Bisa Juga Sembuhkan Kanker Kulit

Intisari-Online.com - Peneliti dari Universitas Manchester di Inggris menemukan obat untuk menyembuhkan kanker kulit. Penemuan obat itu bukanlah melalui eksperimen baru, melainkan obat yang kerap digunakan penderita AIDS.

Kanker kulit merupakan penyakit kanker yang paling umum di Inggris. Penyakit ini telah membunuh lebih dari 2000 penduduk Inggris.

Saat ini, peneliti telah menemukan bahwa obat yang biasa dipakai penderita AIDS, yakni nelfinavir dapat mencegah penyebaran sel kanker kulit sehingga penderita kanker kulit kini berpotensi untuk sembuh.

Untuk melakukan uji coba ini, peneliti mengamati pengobatan pasien kanker melanoma yang sedang menjalani pengobatan taham awal. Kanker melanoma adalah jenis kanker kulit yang biasanya berupa kemunculan tahi lalat di bagian tubuh tertentu, maupun di seluruh tubuh.

Sel kanker kulit menyebar ke bagian-bagian tubuh manusia dengan bantuan molekul-molekul. Molekul yang membawa sel kanker itu mampu menahan serangan obat-obatan kanker, sehingga reaksi kimia dari obat kanker untuk menembus sel kanker menjadi lemah. Cara kerja nelfinavir adalah menghentikan peralihan molekul yang membawa sel kanker tersebut.

Profesor Claudia Wellbrock dari Universitas Manchester mengatakan, penemuan ini membawa satu langkah lebih dekat untuk mencegah sifat resistensi sel kanker. “Di minggu-minggu awal pengobatan kanker kulit, sifat resistensi sel kanker sangat kuat, sehingga bisa menahan obat-obatan yang dimasukkan ke tubuh,” katanya.

“Akan tetapi kalau kita bisa menghalangi sel kanker sebelum mereka resisten, kami mendapat kesempatan untuk menghentikan penyebaran mereka (sel kanker).

Direktur Penelitian Kanker di Manchester Cancer Research Centre, Profesor Nic Jones mengatakan, kanker melanoma sulit untuk disembuhkan karena obat-obatan tidak mempan membunuh sel kanker. Sel kanker kulit melanoma memiliki sifat yang cukup resisten terhadap obat-obatan. Tetapi dengan adanya penemuan ini, kita mampu melawan sel kanker dengan menutup sifat resistensi itu,” katanya.

Kanker melanoma biasanya disebabkan karena kulit sering terapapar sinar ultraviolet (UV) dari matahari, dan keturunan. Negara Australia dan New Zealand memiliki kasus kanker melanoma tertinggi, sedangkan negara-negara di Asia umumnya memiliki kasus melanoma terendah. Meskipun jarang terjadi di Indonesia, kanker melanoma tetap harus diwaspadai karena termasuk kanker melanoma termasuk kanker yang ganas dan berakibat fatal jika tidak didiagnosis lebih awal.

(mirror.co.uk)