Memiliki Adik Turunkan Risiko Obesitas pada Anak

Okke Nuraini Oscar

Editor

Memiliki Adik Turunkan Risiko Obesitas pada Anak
Memiliki Adik Turunkan Risiko Obesitas pada Anak

Intisari-Online.com- Bagi para orang tua dengan dua anak atau lebih, pasti tahu bagaimana repotnya membesarkan anak. Terlebih apabila terjadi pertengkaran antara adik dan kakak.Namun sebuah studi menunjukkan manfaat kesehatan yang nyata bagi para kakak-beradik. Para peneliti telah menghubungkan memiliki adik atau kakak dengan risiko yang lebih rendah dari tingkat obesitas dalam perbandingan indeks massa tubuh (BMI). Tim dari University of Michigan menemukan bahwa kelahiran saudara antara usia dua dan empat tahun dikaitkan dengan BMI yang sehat, sementara mereka yang tidak atau belum memiliki saudara pada usia enam tahun hampir tiga kali cenderung menjadi lebih gemuk. "Studi ini diyakini menjadi yang pertama untuk melacak kenaikan berikutnya dalam BMI setelah seorang anak menjadi kakak atau adik," kata peneliti senior Julie Lumeng."Penelitian menunjukkan bahwa memiliki adik-adik atau kakak dibandingkan dengan tidak memiliki berkaitan dengan rendahnya risiko kelebihan berat badan. Namun, kami memiliki sedikit informasi tentang bagaimana kelahiran saudara mungkin membentuk risiko obesitas pada anak," tambahnya. Para peneliti menunjukkan bahwa kelahiran saudara lain bisa menyebabkan waktu bermain lebih aktif dan memiliki waktu yang lebih sedikit untuk terjebak di depan layar TV atau komputer. Hipotesis lain adalah bahwa orang tua mengubah cara mereka makan anak pertama mereka setelah yang kedua tiba.

Salah satu tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat masalah yang berkembang dari obesitas anak. Jumlah anak-anak yang terkena obesitas berjumlah dua kali lipat lebih banyak dalam tiga dekade terakhir, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, pada tahun 2012, lebih dari sepertiga dari anak-anak dan remaja memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Para peneliti sekarang ingin melihat lebih dekat bagaimana kelahiran saudara mungkin berdampak pada pola waktu makan dan aktivitas fisik. Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics.

(David Nield/sciencealert)