Ini Tips Melawan Bila Anda Ditipu Saat Belanja di Singapura (2)

Birgitta Ajeng

Editor

Ini Tips Melawan Bila Anda Ditipu Saat Belanja di Singapura (2)
Ini Tips Melawan Bila Anda Ditipu Saat Belanja di Singapura (2)

Intisari-Online.com - Ini adalah tulisan Ryan Filbert, seorang praktisi dan inspirator investasi Indonesia, yang pernah ditipu saat membeli sebuah ponsel di Singapura. Berdasarkan pemaparannya, ini tips melawan bila Anda ditipu saat belanja di Singapura.

---

Izinkanlah saya memberikan beberapa tips untuk berbelanja di negara orang, khususnya bila Anda berurusan dengan nominal yang cukup besar:

1. Gunakanlah kartu kredit

Benar, Anda mungkin akan dikenakan charge sebesar 3 persen, tetapi hal tersebut mengamankan Anda karena biasanya bank penerbit kartu akan langsung menelepon Anda jika ada transaksi dengan nominal yang cukup besar atau berasal dari luar negeri. Ingat, telepon yang berdering di saku saya ketika saya sedang berdebat dengan pemilik toko? Ya, itu adalah pihak bank dari Indonesia yang berusaha menghubungi saya, tetapi transaksi diteruskan karena saya tidak mengangkat telepon saya.

Keuntungan lainnya adalah, dengan kartu kredit, ada pengamanan kedua karena Anda bisa melakukan dispute atau menyanggah transaksi bila transaksi tersebut membuat Anda dirugikan.

2. Gunakanlah mesin pencari

Apabila Anda ingin berbelanja di suatu tempat, mesin pencari mungkin dapat membantu Anda meminimalkan masalah. Dengan terbukanya era internet yang begitu luas, gunakan kata kunci yang mengarah ke hal negatif, misalnya "G3 Advance Trading Scam" atau "G3 Advance Trading Cheat".

3. Too good to be true

Berhati-hatilah terhadap harga barang yang terlalu murah. Setidaknya, menurut saya secara pribadi, transaksi ponsel di Singapura bisa masuk ke dalam kategori barang black market saat barang tersebut masuk ke Indonesia. Jadi, carilah pembanding.

Sama halnya ketika Anda berbelanja gadget di Hongkong, carilah perbedaan antara barang bergaransi lokal dan bergaransi internasional.

4. Teliti dan jangan sendiri

Tanyakanlah mengenai apa yang Anda beli dengan mengacu pada 5W1H (what, where, when, who, why, and how) - Mengapa harganya cukup murah dibandingkan tempat lain? - Selain yang sudah dijelaskan, biaya apa lagi yang harus dibayar? - Di mana saya bisa melakukan klaim bila terjadi kerusakan? - Berapa lama garansi yang diberikan untuk barang tersebut? - Apa saja yang termasuk dalam garansi? - Apa syarat yang diperlukan untuk mendapatkan barang tersebut? - Apakah unit tersebut dapat dipakai secara internasional? - Berapa lama proses aktivasi? Pedagang yang terlalu bermulut manis dan ramah secara psikologis ingin membuat Anda merasa lebih nyaman, dan waspadalah terhadap setiap hal yang harus Anda lakukan.

Bila Anda ingin mengklaim masalah Anda di Singapura terkait hal apa pun, Singapore Tourism Board akan membantu Anda, dan inilah kontaknya: STB_Indonesia@stb.gov.sg dan feedback@stb.gov.sg

Bila pihak Singapura membaca artikel ini, saya mengimbau Anda untuk menindak tegas dan membuat sebuah aturan jelas karena, berdasarkan pantauan saya, toko G3 Advance Trading sudah berkali-kali mengganti namanya untuk tetap menjalankan modus penipuan kepada pembelinya.

Bagaimana bisa seseorang terus-menerus berbisnis seperti itu tanpa terjamah hukum? Bukankah menurut informasi yang beredar, Singapura adalah negara teraman di dunia? Maaf, ini bukan sebuah artikel black campaign, melainkan karena saya kembali terpanggil dan turut prihatin dengan kejadian seorang pekerja Vietnam yang harus berlutut dan mengemis agar uangnya kembali.

Rupanya, dari beberapa kali saya bercerita, hampir semua orang yang pernah ke Singapura setidaknya pernah mengalami masalah ketika berbelanja di dua lokasi yang telah saya sebutkan sebelumnya. Artinya, bisnis tersebut sudah sangat membudaya.

Berhati-hatilah setiap saat, dan jadilah seseorang yang waspada, meskipun Anda sedang berlibur.

Salam investasi untuk Indonesia.

* Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Berusia 28 tahun, Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksadana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, serta Hidden Profit from The Stock Market. Pada bulan Oktober, Ryan Filbert menerbitkan dua seri buku baru mengenai trading saham berjudul Bandarmology dan Investasi pada Properti "Rich Investor from Growth Property". (kompas.com)

---

Nah, itu tadi tips melawan bila Anda ditipu saat belanja di Singapura. Semoga bermanfaat.

-selesai-