Intisari-Online.com - Beberapa tahun terakhir, sebuah blok karet berusia 100 tahun dari Indonesia secara misterius muncul di pantai-pantai Inggris Raya dan beberapa negara Eropa timur lainnya. Titanic sempat dianggap sumber dari blok karet yang bertuliskan ‘Tjipetir’ tersebut. Namun, baru-baru ini seorang peneliti pantai menyatakan dirinya berhasil memecahkan misteri blok Tjipetir.
--
Kata “Tjipetir” sendiri berasal dari sebuah wilayah perkebunan karet di Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia. Perkebunan ini beroperasi pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20.
Blok-blok tersebut ternyata bukan karet seutuhnya, namun lebih menyerupai gutta-percha (getah perca), getah dari sebuah pohon yang ditemukan di Semenanjung Malaka dan Malaysia. Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, gutta-percha sering digunakan untuk melindungi kabel telegraf bawah laut.
Sebelum plastik modern mulai digunakan secara luas, gutta-percha juga sering digunakan untuk membuat bola golf, hidung boneka teddy bear, figura sebuah gambar, bahkan ada juga yang menggunakannya untuk perhiasan.
Tracey Williams yang coba mengungkap misteri blok Tjipetir menemukan bahwa di beberapa wilayah temuan lain seperti Spanyol, Islandia, Jerman, Norwegia atau Belanda, gutta-percha tersebut ditemukan bersama bersama dengan bola dan gulungan karet.
Hal ini turut memunculkan spekulasi bahwa gutta-percha tersebut sangat mungkin berasal dari bangkai kapal Titanic.
“Sebuah surat kabar Perancis melaporkan bahwa kapal Titanic membawa gutta-percha,” ujar Williams. “Saya memeriksa manifes kapal dan menemukan bahwa kapal tersebut memang membawa gutta percha dan bola karet. Tentu saja temuan ini memunculkan banyak spekulasi liar mengenai misteri blok Tjipetir.” (bbc.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR