Intisari-online.com – Pihak berwenang mengatakan bahwa sekarang mereka berkonsentrasi pada upaya untuk menemukan semua yang ada dalam penerbangan AirAsia QZ8501 dari perairan Selat Karimata yang memisahkan Pulau Belitung dan Kalimantan, di mana puing-puing dan badan pesawat ditemukan Selasa kemarin.
Selasa malam, Basarnas sudah mengevakuasi 3 korban yang terdiri dari 2 wanita dan 1 pria, menurut Henry Bambang Soelistyo, kepala Air Chief Marshall.
Presiden Joko Widodo memerintahkan semua yang terlibat, dipimpin oleh Basarnas, untuk fokus pada penemuan para penumpang dan awak.
“Dan besok pagi, dengan kapal dan helikopter, akan melakukan pencarian di air atau di udara, akan menjadi pencarian besar,” kata Presiden, yang sebelumnya terbang dengan pesawat Hercules untuk memeriksa perairan di mana puing-puing dan badan pesawat ditemukan. Beliau juga mengunjungi AirAsia crisis center di Bandara Internasional Juanda di Surabaya.
Melihat cuaca yang buruk dan area pencarian yang luas, Basarnas dibantu oleh TNI Angkatan Laut.
Di lokasi puing-puing, ada KRI Yos Sudarso, KRI Bung Tomo, dan kapal Basarnas KN 224. Malam nanti, kapal yang lain akan tiba di lokasi, termasuk KRI Banda Aceh, 3 kapal Singapur, KRI Pulau Romang, dan KRI Pulau Rengat,” kata Bambang. Selain itu, menurut Bambang, kapal sonar dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Asosiasi Survei Indonesia (ASI) dijadwalkan tiba di lokasi pukul 10 pagi pada hari Rabu untuk mencari sebagian besar puing-puing pesawat AirAsia QZ8501.
Jenderal TNI, Moeldoko, mengatakan bahwa militer akan mengerahkan sejumlah kapal untuk memasok barang-barang seperti bahan bakar untuk kelompok pencarian dan penyelamatan, serta helikopter untuk mengangkat mayat dari laut ke kapal.
TNI AL juga memiliki 47 penyelam di lokasi, 11 di antaranya telah dikerahkan Selasa lalu untuk menolong Basarnas.
Sekitar 30 kapal dan 21 pesawat dari Indonesia, Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika sudah terlibat dalam pencarian. Reuters melaporkan militer AS, USS Sampson, rudal pemandu akan tiba Selasa nanti, “siap untuk membantu dengan cara apa pun.”
Badan dan sisa-sisa pesawat akan diangkut ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
“Kami telah menyiapkan peti jenazah di sana. Selanjutnya jenazah akan diangkut menggunakan pesawat Hercules ke Surabaya. Anggota kami di Surabaya siap mengangkut (jenazah AirAsia QZ8501) ke rumah sakit. Di sana, jenazah akan diidentifikasi dan dikembalikan pada keluarga,” ujar Moeldoko.
Tim Identifikasi Korban Bencana POLRI sedang bekerja cepat untuk mengumpulkan sampel DNA dari keluarga korban, baik WNI maupun turis, untuk mempercepat proses identifikasi jenazah AirAsia QZ8501 yang telah ditemukan.
“Secepatnya kami akan menyelesaikan proses pengumpulan sampel,” kata juru bicara Kepolisian Nasional, Kombes. Agus Rianto
Agus mengungkapkan bahwa pengiriman mayat bagi turis asing akan dilaksanakan seusai dengan perjanjian antara keluarga dan pemerintah masing-masing.
CEO AirAsia group, Tony Fernandes, mengatakan “Ini adalah saat yang sangat sulit untuk kami semua di AirAsia, karena kami menunggu perkembangan lebih lanjut dari operasi pencarian dan penyelamatan, namun prioritas pertama kami saat ini adalah kesejahteraan anggota keluarga penumpang AirAsia QZ8501". (The Jakarta Post)