Tragedi AirAsia QZ8501 Gagalkan Reuni Keluarga yang Setahun Tak Bersua

Moh Habib Asyhad

Editor

Tragedi AirAsia QZ8501 Gagalkan Reuni Keluarga yang Setahun Tak Bersua
Tragedi AirAsia QZ8501 Gagalkan Reuni Keluarga yang Setahun Tak Bersua

Intisari-Online.com -Memang tidak ada yang tahu jalan nasib seseorang, begitu juga dengan nasib para penumpang AirAsia QZ8501 yang hilang Minggu (28/12) lalu. Tak hanya nasib, tragedi AirAsia juga menggagalkan reuni keluarga beda kewarganegaraan yang satu tahun tak bersua.

Adalah Siti Romlah (40) dan Yasmin Santiago (15) anaknya yang turut serta berada di dalam pesawat naas tersebut ketika hilang kontak. Siti Romlah dan si anak hendak pergi Singapura guna bertemu dengan suami tercintanya Alejandro Santiago yang berkewarganegaraan Fipilina.

Sesaat setelah AirAsia QZ8501 dinyatakan hilang kontak, Alejandro Santiago langsung mengontak kedutaan Filipina di Singapura. Pria yang sehari-hari bekerja di Amerika Serikat itu hendak mencari kebenaran infomrasi dua orang tersayangnya itu yang ada dalam manifes penumpang pesawat.

"Kami mendapat telepon dari Kedutaan Filipina untuk mengecek kabarnya ada dua WN Filipina menjadi korban," ujar Konsuler Kehormatan Filipina untuk Jawa Timur dan Bali, Eddy Surohadi yang mendapat tugas menindaklanjuti dugaan itu ke posko Ante-mortem, tempat berkumpulnya para keluarga korban.

Tak berselang lama, ternyata dipastikan tak ada warga negafa Filipina dalam kabin pesawat tersebut. Namun, dua anggota keluarga Alejandor dipastikan ada dalam pesawat. Eddy bercerita dari kontaknya dengan Alejandro, ternyata Siti Romlah dan Yasmin hendak bertemu Alejandro yang tak bisa pulang ke Sidoarjo meski sudah merantau selama 1 tahun.

Minggu pagi itu, Alejandro sudah menunggu kehadiran istri dan anaknya di Bandara Changi Internasional, Singapura. Mereka memilih Singapura sebagai titik kumpul keluarga berbeda kebangsaan itu untuk melepas rindu sebelum Alejandro kembali bertolak ke Amerika Serikat.

Tapi naas, pertemuan ayah, ibu, dan anak tersebut akhirnya tak pernah terjadi akibat tragedi AirAsia QZ8501. Pesawat yang ditumpangi Siti dan Yasmin hilang di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Rencana Tahun Baru bersama pun hanya tinggal harapan. Alejandro membatalkan dinasnya ke Amerika Serikat dan langsung bertolak menuju Surabaya. Hingga kini, jasad Siti dan Yasmin masih belum ditemukan.