Intisari-Online.com -KRI Bung Tomo, kapal perang pertama yang menemukan puing pesawat AirAsia QZ8501 memiliki sistem persenjataan yang terbilang canggih. Berdasarkan situs TNI Angkatan Laut, persenjataan KRI ini cukup canggih dengan didukung oleh platform system yang baik, di antaranya: radar navigasi dan radar surveillance untuk mendukung pengamatan udara.
KRI Bung Tomo juga dilengkapi radar tracker senjata untuk mengendalikan arah dan elevasi secara akurat terhadap sasaran meriam 76 mm otomelara super rapid gun (OSRG) dan 30 mm di lambung kanan dan kiri kapal yang dapat berperan sebagai CIWS (close in weapon system) jika ada bahaya udara mengancam kapal tersebut.
Seperti dilansir dari Kompas.com, kelengkapan sistem sensor senjata juga dilengkapi dengan EOTs (electro optical tracker system) untuk pengendalian meriam kapal dan pengamatan secara visual oleh kamera video yang ada.
Propulsion system maupun pesawat-pesawat bantu yang ada di KRI Bung Tomo dikontrol menggunakan sistem komputer oleh IPMS (integrated platform manajemen system) sehingga jika ada kerusakan atau failure pada salah satu sistem kapal akan terdeteksi secara dini.
Secara rinci, kapal perang tipe F2000 Corvette ini memiliki 1 meriam oto melara 76 mm, 2 meriam MSI defence DS 30B REMSIG 30 mm, dan peluncur tripel torpedo BAE System 324 mm untuk perang atas air dan bawah air.
Selain itu, kapal ini juga dilengkapi oleh 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan ke udara VLS MBDA MICA (BAE System), 2 set 4 tabung peluncur peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exocet. Dua sistem arsenal inilah yang cukup mengganggu pertahanan musuh, baik dari udara ataupun permukaan laut.
Selain persenjataan, kapal ini juga dilengkapi sistem sonar yang tak kalah canggih. Komandan KRI Bung Tomo-357, Kolonel Laut Yayan Sofyan, mengungkapkan, kapal dilengkapi sensor bawah air yang memiliki tingkat akurasi yang baik dalam mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air, yaitu sonar. Dengan sistem ini, KRI Bung Tomo mendapatkan deteksi struktur yang sangat rapi di bawah laut tetapi perlu observasi lebih lanjut.
"Kami mengontak KRI Banda Aceh dan Dinas Hidrografi dan Oceanografi untuk mengirimkan alat yang dibutuhkan di lapangan, yaitu multibeam sonar, magnetometer, dan side scan sonar. Dari situ, didapat bentuk berupa ekor pesawat," kata Yayan.
Tak hanya radar bawah laut, kapal terbaru yang nantinya masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmatim ini juga dilengkapi dengan radar dan avionik sonar dengan jenis FMS 21/3 Hull Mounted Sonar buatan Thales, Perancis.
Demikianlah sedikit profil KRI Bung Tomo, kapal perang pertama yang menemukan puing pesawat AirAsia QZ8501 yang tenggelam di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.