Intisari-Online.com -Setelah lebih dari dua pekan pencarian, badan pesawat AirAsia QZ8501 akhirnya ditemukan pada Rabu (14/1) sore. Menindaklanjuti penemuan tersebut, Basarnas sudah menyiapkan skenario pengangkatan badan AirAsia QZ8501.
Marsekal Pertama SB Supriyadi yang Direktur Operasional Basarnas mengatakan, langkah pertama yang akan ditempuh adalah tim penyelam mengalkulasi luas dan berat badan pesawat yang telah tertimbun lumpur itu. Sebelum diangkat, tim penyelam mengikat sekeliling badan pesawat, semisal dengan tali sling.
Cara lainnya: memberi bantalan di badan pesawat sebelum pengangkatan. Ini persis dengan proses pengangkatan ekor pesawat beberapa hari sebelumnya. Saat itu, proses pengangkatan ekor pesawat memakan waktu hingga dua hari.
Masih seperti cara pengangkatan ekor pesawat, pengangkatan potongan badan pesawat akan dilakukan dengan lifting bag (balon pengapung) dan crane. Tapi yang paling penting, sebelum pengangkatan, tim penyelam akan mengangkat satu per satu jenazah dari dalam badan pesawat—dengan perkiraan masih banyak jenazah yang terperangkap di dalamnya.
"Kalau main body (badan utama) enggak bisa langsung angkat. Pertama, mayatnya dievakuasi satu per satu. Nanti, kami siapkan kerekan dari atas, angkat satu per satu. Lalu (jenazah) dimasukkan ke kantong dulu biar enggak terbawa arus. Nanti orangnya bisa bergantian menyelam biar cepat," ujar Supriyadi kepada Kompas.com.
Terlepas dari skenario pengangkatan badan AirAsia QZ8501, Supriyadi juga sedikit meluruskan, sebelum badan pesawat ditemukan oleh kapal Singapura, sebetulnya scan side dan ROV kapal Kemenhub KN Jadayat telah menemukan obyek berdimensi 30 x 10 x 3 meter. Namun, saat itu obyek tidak terlihat jelas. Hasil scan side kapal hanya menggambarkan badan pesawat dengan satu sayap. Tak ada kepala atau kokpit dan ekor pesawat.