Intisari-Online.com - Situs Malaysia Airlines diretas oleh Lizard Squad, salah satu kelompok peretas yang mengaku mendukung ISIS, pada Senin (26/1/2015). Ini menjadi ‘pukulan’ yang kesekian kalinya dari maskapai penerbangan milik pemerintah Malaysia tersebut.
Screen shots dari situs Malaysia Airline menunjukkan pesan “404 - Plane not Found. Hacked by Cyber Caliphate” di atas gambar pesawat Malaysia Airlines A380. Gambar lainnya menunjukkan gambar kadal mengenakan monocle (kacamata untuk satu mata), topi, dan dasi kupu-kupu dengan pesan “Hacked by Lizard Squad – Official Cyber Khilafah”. Sementara di bagian tab terlihat tulisan “ISIS akan menang.”
Kejadian situs Malaysia Airlines diretas oleh Lizard Squad yang mengaku mendukung ISIS menambah rangkaian krisis yang menimpa perusahaan tersebut. Pada bulan Maret 2014, Malaysia Airlines MH370 hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing, China.
Sementara pesawat beserta 227 penumpang dan 12 awak belum ditemukan, pada Juli 2014, giliran Malaysia Airlines MH17 yang terkena musibah. Pesawat nahas tersebut ditembak jatuh di atas langit Ukraina dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Sebanyak 283 penumpang dan 15 awak pesawat nahas ini tewas akibat peristiwa tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, pejabat dari maskapai ini belum bisi dihubungi di kantor pusatnya di Kuala Lumpur. Sementara juru bicara kantor cabang perushaan tersebut yang berada di Tokyo menyatakan bahwa situs mereka sedang “tidak tersedia” selama beberapa jam.
Juru bicara tersebut juga menyatakan pemerintah pusat sudah menyadari situs Malaysia Airlines diretas oleh Lizard Squad, yang mengaku mendukung ISIS, dan sedang mencoba memperbaikinya secepat mungkin.
Sebelumnya, kelompok peretas Lizard Squad dikenal karena melancarkan serangan balasan atas peretasan Sony PlayStation Network dan the Xbox Live. Mereka juga mengklaim bertanggung jawab atas matinya layanan internet di Korea Utara pada akhir Desember 2014.
Beberapa pihak menduga Lizard Squad sangat mungkin menjadi bagian integral dari Isil, yang anggotanya merupakan pengagum kelompok ekstremis Islam. (telegraph.co.uk)