Advertorial
Intisari-Online.com - Siapa yang tidak ingin dimengerti?
Semua orang berharap agar orang lain dapat mengerti perasaan, keadaan, cara pandang, dan pikirannya.
Namun di saat kita menuntut orang lain untuk mengerti akan diri kita, kita sendiri gagal untuk belajar mengerti akan kondisi orang lain.
Salah satu tandanya adalah kita selalu merasa harus didengarkan, namun tidak ingin mendengarkan.
Baca juga:Mengertilah Wahai Orangtua, Jangan Paksa Anak Kidal Menjadi 'Normal'!
Kita ingin agar orang lain bersimpati dan berempati pada kita, namun kita sendiri tidak rela bersimpati dan berempati.
Ya, untuk bisa dimengerti oleh orang lain, kita juga harus belajar untuk mengerti akan mereka.
Dari situ, saling pengertian akan terbangun.
Bagaimana caranya agar lebih mengerti akan orang lain? Berikut seperti yang dikutip di Huffingtonpost.com:
Baca juga:Rasa Simpatik dan Empati akan Mengubah Bahagia pada Seseorang yang Mengalami Rasa Sakit
1. Empati yang murni itu tidak langsung berasumsi, berprasangka, apalagi menghakimi
Hari-hari akan lebih bahagia ketika kita memberi orang lain bagian dari hati kita, bukan pikiran kita.
Untuk mengerti orang lain gunakan hati kita, jangan pikiran kita.
Sekalipun ada perbedaan pendapat, bukan berarti harus menilai orang lain bersalah sementara diri kita yang paling benar.
2. Cobalah mendengar untuk mengerti, bukan mendengar untuk menjawab/membalas kalimat orang lain
Masalah komunikasi terbesar adalah salah satu pihak tidak mendengar untuk mengerti pesan yang disampaikan.
Karena memikirkan jawaban terbaik untuk lawan bicara, kita sering lupa untuk memahami maksud perkataannya.
3. Belajarlah untuk lebih banyak memahami diri sendiri
Kemungkinan besar, ketika kita meminta pengertian orang lain, itu disebabkan karena kita tidak memahami diri kita sendiri.
Baca juga:Tak Perlu Memaksa Untuk Mengerti, Biarkan Tangan Tuhan yang Bekerja
Cobalah bersikap baik pada diri sendiri dan pelajari apa yang yang sebenarnya dibutuhkan oleh diri kita sendiri.
4. Ingatlah, kemampuan memahami orang lain adalah sebuah kekuatan, bukan kelemahan
Perlu diingat, kemampuan untuk mengerti orang lain akan mengajari kita pula untuk memahami kehidupan.
Dengan belajar mengerti akan hidup orang lain, kita terbantu untuk meningkatkan kualitas mental kita sendiri.
5. Ingatlah, apa yang kita berikan, kemungkinan besar sama dengan hasil yang kita terima
Agar kita bisa dimengerti orang lain, kita harus belajar untuk mendengar dan mengerti orang lain terlebih dulu.
Tanpa itu, kita hanya akan terus menuntut orang lain agar ia mengerti kita. (Tika)