Intisari-Online.com -Sebuah desa kaya di Swiss lebih memilih membayar uang sebesar 200 ribu poundsterling (sekitar Rp4 miliar) daripada harus menerima 10 pengungsi. Sebagian penduduk desa bernama Oberwil-Lieli ini memilih ‘tidak’ dalam referendum tentang penerimaan pengungsi Timur Tengah.
Sebelumnya, pemerintah Swiss telah mengusulkan kuota di 26 distrik di negara dalam rangka memenuhi janjinya untuk menerima 50 ribu pencari suaka. Tapi Oberwil-Lieli, yang memiliki sekitar 300 jutawan dari 2.200 penduduk, menolak pengungsi.
“Kami tidak ingin mereka di sini. Sesederhana itu. Kami telah bekerja keras sepanjang hidup dan memiliki sebuah desa yang indah dan kami tidak mau itu dirusak,” ujar salah seorang penduduk desa kepada Mail Online. “Kami tidak setuju menerima pengungsi. Dan mereka tidak akan cocok di sini.”
Apa yang ditunjukkan warga desa kaya ini tentu saja memantik reaksi beragam. Beberapa orang yang kecewa dengan keputusan sombong warga desa itu menyebut mereka sebagai “rasis”. “Ini adalah cara kita untuk membantu orang lain,” ujar seorang ibu dua anak. Tetua desa menolak jika mereka disebut rasis/Metro.co.uk
Tapi Andreas Glarner, tetua desa, menolak tudingan rasis itu. Menurutnya, penolakan ini tidak ditujukan kepada para pengungsi berdasarkan suku bangsanya. “Kami tidak bilang bahwa 10 pengungsi itu dari Suriah atau dari mana pun,” balasnya. Lebih dari itu, ia menyebut ini soal ketidakcocokan antara penduduk lokal dan pengungsi.(Metro.co.uk)