Intisari-Online.com – Berita kematian atau obituari yang dimuat di koran umumnya menampilkan ucapan belasungkawa, foto almarhum dan terkadang ada lambang agama tertentu. Tapi, Sabtu lalu, berita kematian seorang nenek yang bernama Carmen Bustamente Barango ini malah menggunakan emoji mengedip.
Tenang saja, ini bukan kesalahan ketik dan tentunya bukan karena tidak menghormati almarhumah, melainkan karena permintaan almarhumah sendiri. Sebelum meninggal, Barango memang mengatakan pada anak-anaknya kalau saat ia meninggal nanti, ia ingin obituarinya dimuat di El Periodico de Catalunya, koran lokal Spanyol, lengkap dengan simbol favoritnya, yaitu si emoji mengedip.
Jadi, setelah Barango tutup usia di umur 75 tahun di rumahnya di Barcelona pada Jumat lalu, anak-anaknya pun langsung menuruti permintaan Barango. Sebuah obituari untuknya yang dilengkapi dengan gambar emoji mengedip akhirnya dimuat di halaman 38 koran koran El Periodico de Catalunya pada hari Sabtu. Obituari itu dibuka dengan kalimat “Ia sudah menyelesaikan perjalannya—di dunia ini—di rumahnya,”
Menurut Roman Zabal, putra dari Barango, ibunya merupakan sosok karakter dan ibu yang hebat dan tidak pernah berhenti menjadi anak-anak. Ia juga menceritakan bahwa Barango terbiasa berkomunikasi dengan anak-anaknya melalui aplikasi WhatsApp, dan emoji mengedip merupakan emoji favoritnya.
Zabal juga menambahkan bahwa ibunya bukanlah orang yang religius “Ia bukan orang yang religius dan ia mengatakan pada kami, jika ada simbol religius yang muncul, ia akan kembali hidup dan mencari kami.”
(Huffingtonpost)
Penulis | : | Agra Winona |
Editor | : | Agra Winona |
KOMENTAR