Intisari-Online.com – Berbicara tentang diktator, sebagian besar orang akan mengaitkannya dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler, pemimpin revolusi China Mao Zedong atau pendiri Uni Soviet Josef Stalin. Padahal, ada beberapa nama yang dapat dianggap sebagai diktator paling kejam dalam sejarah dunia.
1. Pol Pot
Pemimpin gerakan Khmer Merah ini cuma butuh waktu empat tahun untuk melumat satu juta nyawa penduduk Kamboja. Korban sebagian besar meninggal karena bencana kelaparan, siksaan di penjara, kamp kerja paksa, atau pembunuhan. Setelah dilengserkan dari jabatan perdana menteri oleh Vietnam, Pol Pot melancarkan perang gerilya dari hutan Kamboja hingga kematiannya tahun 1998.
2. Saddam Hussein
Kebencian diktator Irak Saddam Hussein terhadap etnis Kurdi nyaris tak mengenal batas.
Selama kekuasaannya sejak tahun 1979 hingga 2003, tercatat hingga 300.000 warga Kurdi tewas di tangan pengikut dia.
Secara keseluruhan, Saddam bertanggung jawab atas kematian hampir satu juta penduduk Irak.
Ia dihukum gantung tahun 2006 setelah digulingkan Amerika Serikat.
3. Idi Amin
Selama tujuh tahun kekuasaannya, Presiden ketiga Uganda ini membunuh lebih dari 250.000 penduduk lewat penyiksaan, asasinasi, dan pembersihan etnis. Ia kemudian mendapat julukan "Jagal Uganda".
Setelah lengser, Amin melarikan diri ke Arab Saudi. Hingga kematiannya, Idi Amin selama bertahun-tahun tinggal di kamar terbaik di sebuah hotel mewah di Jeddah.
4. Mengistu Haile Mariam
Setelah menjatuhkan Kerajaan Etiopia bersama Partai Komunis, Mengistu Haile Mariam melancarkan kampanye berdarah bernama "teror merah" terhadap musuh politiknya.
Selama dua tahun antara 1977 dan 1978, ia membunuh hampir setengah juta penduduk. Mengistu lalu dihukum mati tahun 2006 oleh Pemerintah Etiopia dengan dakwaan melakukan genosida. Ia sempat kabur ke jiran Zimbabwe untuk meminta perlindungan.
5. Kim Jong Il
Cuma Kim Jong Il yang tahu bagaimana cara membunuh jutaan orang dan tetap dipuja bak dewa. Lantaran militerisasi ekonomi dan korupsi yang merajalela, tak kurang dari 2,5 juta penduduk Korea Utara tewas.Mereka tewas akibat kemiskinan dan bencana kelaparan di pertengahan dekade 1990-an. Di tangan "Sang Pemimpin Besar", satu generasi Korea Utara mengalami gangguan pertumbuhan karena malanutrisi.
(Deutsche Welle via kompas.com)