Advertorial

Andai Lucinta Luna Transgender, Mungkinkah Dia Bisa Hamil? Ini Jawaban Sains

Aulia Dian Permata
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Setelah membuat publik heboh mengenai isu transgender yang menimpa dirinya, Lucinta Luna malah muncul dengan video dan foto kehamilan.

Dalam sesi foto tersebut, Lucinta memakai pakaian gaun panjang berwarna hijau dan memperlihatkan perutnya yang buncit serta membesar.

Namun, warganet berkomentar bahwa itu hanyalah settingan atau tipuan.

Tentu karena isu transgender yang menyebutkan bahwa Lucinta dulunya adalah pria.

Baca Juga:Pria Ini Bocorkan 10 Alasan Kenapa Banyak Pria Bule Suka Wanita Indonesia

Namun, Lucinta menyangkalnya dan berkata bahwa dia memang perempuan tulen dan terlahir sudah sebagai perempuan.

Tapi di balik kabar hamilnya Lucinta Luna, mungkinkah seorang transgender dari pria menjadi wanita bisa hamil?

Dikutip dari Independent, sesuai kodratnya, transwomen (transgender pria ke wanita) tidak memiliki rahim.

Ini karena memang anatomi pada tubuh pria tidak dilengkapi dengan rahim.

Baca Juga:Kontroversi Gracia Indri vs Mantan Ibu Mertua, Ternyata Menantu Wanita juga Bisa Lakukan 5 Kesalahan Besar Ini!

Menyuntikkan hormon estrogen dan progesteron bisa dilakukan untuk membantu transwomen memiliki bentuk payudara yang membesar, tapi tidak membuat mereka punya rahim.

Jadi, secara alamiah, meski telah mengubah bentuk organ intimnya, transwomen tidak akan bisa hamil karena tidak punya rahim.

Tapi sebuah penelitian lebih lanjut ternyata memungkinkan bagi transwomen untuk melakukan transplantasi rahim.

Dr. Richard Pulson dari American Society for Reproductive Medicine mengatakan bahwa tidak ada alasan anatomi yang menghalangi operasi transplantasi rahim pada transwomen.

Baca Juga:(Foto) 10 Potret Kemalasan yang Hakiki Ini Luar Biasa Menggelikan!

Pulson mengatakan bahwa tulang panggul laki-laki dan perempuan memang berbeda.

Namun, bukan berarti pada laki-laki tidak ada rongga atau ruang untuk menempelkan rahim.

Memang saat ini masih dikaji ulang, tapi kemungkinan transwomen untuk segera memiliki rahim masih terbuka, tentu bukan dalam waktu dekat ini.

Pulson juga menambahkan bahwa akan ada tantangan tambahan untuk melakukan operasi transplantasi rahim pada transwomen.

Baca Juga:Begini Gambaran Garis Tangan Orang yang akan Kaya Raya di Masa Depannya. Coba Cek Milik Anda!

Prosedurnya akan sangat rumit dan kemungkinan juga wanita transwomen hanya bisa melahirkan melakui operasi caesar.

Selain itu, suntikan hormon tambahan juga mungkin diperlukan.

Meski begitu, kebijakan studi transplantasi rahim ini mungkin tidak etis dan dapat menimbulkan risiko bagi transwomen dan bayinya.

Cangkok rahim disertai suntikan hormon dosis tinggi bisa mengakibatkan kematian bagi inang rahim (transwomen).

Selain itu, kalaupun berhasil, belum tentu janin bisa berkembang di dalam rahim buatan tersebut.

Bahkan lebih jauh, ditakutkan bahwa rahim akan berkembang di luar rahim dan itu sangat berbahaya.

Hal ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli bedah di Inggris karena menanamkan rahim pada transwomen akan menyalahi Undang-Undang Kesuburan dan Embriologi Manusia di negara tersebut.

Wah, kalau begitu, jelas akan sangat sulit bagi wanita transgender bisa hamil secara alami.

Baca Juga:Delta Force, Pasukan Khusus AS Paling Rahasia yang Diizinkan Melancarkan Misi Senyap Membunuh dan Menculik Lawan Politik

Artikel Terkait