Even Kota Solo: Beksan Setu Pon dalam Rangka Memperingati Hari Kelahiran Mangkunegara X

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Bekson Setu Pon menjadi puncak acara Tingalan Wisoyan Setu Pon Mangkunegaran. Ini adalah acara bulanan untuk memperingati hari kelahiran Mangkunegara X (Habib/Intisari)
Bekson Setu Pon menjadi puncak acara Tingalan Wisoyan Setu Pon Mangkunegaran. Ini adalah acara bulanan untuk memperingati hari kelahiran Mangkunegara X (Habib/Intisari)

Bekson Setu Pon menjadi puncak acara Tingalan Wisoyan Setu Pon Mangkunegaran. Ini adalah acara bulanan untuk memperingati hari kelahiran Mangkunegara X.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Pura Mangkunegaran kembali mengadakan rutinan Setu Pon yang dipuncaki dengan acara Beksan Setu Pon pada Sabtu (5/7) bertempat di Dalem Prangwedanan, kompleks Pura Mangkunegaran. Setu Pon adalah sebuah rutinan untuk memperingati hari kelahiran Mangkunegara X yang wetonnya Sabtu Pon.

Acara yang nama resminya adalah "Tingalan Wiyosan Setu Pon Mangkunegaran" ini terdiri atas beberapa acara. Dimulai dengan Klenengan Setu Pon pada Jumat (4/7), kemudian dilanjutkan dengan Boga Sambrama pada Sabtu (5/7) pagi, dan dipungkasi dengan Beksan Setu Pon.

Klenengan Setu Pon menampilkan klenengan Gamelan Kyai Kanyut Mesem di Pendhapa Ageng pada malam Setu Pon, yang membawakan gendhing-gendhing sebagai berikut:

1. Ketawang Puspawarna, Laras Sendro Pathet Manyura

2. Kanyut. Gd. kt 4 kr mg 8, kal Ldr. Peksi Kuwung, Pl.6

3. Pujangga Kinkin, Gd. kt 2 kr mg 4, kal Ktw Swalagita, Lst Pl. 6

4. Sekar Sri Mantana, Gd. kt 2 kr mg 4, kal Ktw. Langen Gita, Sl. 9

5. Pujangga Branata, Gd. kt 2 kr mg Ldr. Jongkeri, kal Ktw. Sinom Parijatha Pl. Br.

6. Ayak Kaloran, Slendro Manyura.

Sementara Boga Sambrama adalah momen berbagi keberkahan dan rasa syukur dengan masyarakat luas yang dilambangkan dengan aneka jajanan atau kudapan khas Mangkunegaran di Pamedan Pura Mangkunegaran pada pagi hari Setu Pon.

Sebagaimana disebut di awal, Tingalan Wiyosan Setu Pon dipungkasi dengan Beksan Setu Pon yang menampilkan lima penampilan tari. Beksan Setu Pon sendiri adalah pentas seni yang menampilkan berbagai tarian di Dalem Prangwedanan untuk mengakhiri Setu Pon.

Daftar penampilan dalam Beksan Setu Pon adalah sebagai berikut:

1. Beksan Sang Anoman oleh siswa SLB A YKAB Solo bernama Luthfi

"Karya tari ini bersumber dari tokoh Anoman dalam Epos Ramayana, sang Anoman adalah sosok kera yang berbeda dari kera lainnya, berwujud kera putih yang memiliki kesaktian tiada tara, dipilih oleh Sang Rama menjadi duta negara. Memiliki sikap pemberani jujur terampil dan jenaka. Hidupnya diabdikan untuk berjuang membela keutuhan negara," begitu keterangan dalam brosur resmi Beksan.

2. Beksan Golek Lambangsari yang dibawakan oleh tujuh penari dari Kawedanan Panti Budaya Pura Mangkuneran.

Golek Lambangsari adalah salah satu dari ragam kesenian ciptaan K.R.T. Purbaningrat (1865-1949). Dia adalah seorang empu tari dan karawitan yang hidupnya dia abdikan sepenuhnya untuk kesenian dan keraton. Golek Lambangsari adalah tarian yang menggambarkan seorang gadis remaja yang menginjak dewasa yang sangat pandai bersolek.

Dinamai Tari Golek Lambangsari karena ia disesuaikan dengan irama yang mengiringinya yaitu gendhing Lambang Sari. Makna kata Lambang Sari adalah persetubuhan atau bersetubuh, yang dapat diartikan sebagai penyatuan jiwa dan raga, penyatuan fisik dan rasa antara tarian dan iringannya. Karena dalam tarian, penari harus masuk dan menghayati iringan lagu yang dibawakan.

3. Beksan Asmarasih yang dibawakan sepasang penari dari Kawedanan Panti Budaya Pura Mangkunegaran.

Tari Asmarasih adalah salah satu genre tari pasihan/percintaan gaya Mangkunegaran yang disusun oleh Umiyati Sri Warsini, seniman dan juga abdi dalem Mangkunegaran, yaitu Langendriyan. Tari ini bercerita tentang kisah percintaan Raden Damarwulan dan Dewi Anjasmara.

4. Beksan Topeng Gunungsari yang dibawakan oleh mahasiswa pertukaran dari Jepang.

Tari Topeng Gunungsari adalah tarian klasik gaya Surakarta yang mengenakan topeng dan sering dipentaskan sebagai tarian tunggal. Tari Topeng Gunungsari disebut sudah ada sejak 1924, dulunya merupakan gabungan dari berbagai tarian dalam dramatari topeng. Tari ini mengisahkan tentang Raden Gunungsari yang sedang jatuh cinta pada Dewi Ragil Kuning, yang bersumber dari cerita Panji.

5. Tari Jiwa Jawa yang dibawakan oleh para penari dari Dan's Dance Studio.

Tari ini terinspirasi dari tari tradisional dan kekayaan budaya Jawa terutama kain batik yang kemudian dipadukan dengan sentuhan modern yang lebih dinamis, energik, dan sigap. Tari ini dikemas dengan indah dengan musik Ilir-Ilir yang diaransemen ulang yang menghadirkan harmonisme dan keselarasan dalam ragam budaya gaya baru.

Bekson Setu Pon sebagai rangkaian Tingalan Wisoyan Setu Pon Mangkunegaran selanjutnya akan digelar pada 9 Agustus 2025.

Itulah rangkaian Tingalan Wisoyan Setu Pon Mangkunegaran untuk memperingati hari kelahiran Mangkunegara X.

Artikel Terkait