:quality(100)/photo/2018/04/08/3892564993.jpg)
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Tugas seorang guru tak sekadar mengajar dan menyampaikan materi mata pelajaran. Lebih dari itu, mereka juga punya peran dalam menciptakan suasana belajar yang positif sekaligus menyenangkan.
Bapak dan ibu guru bagaimana menciptakan sekolah yang menyenangkan? Dimensi apa yang perlu diperhatikan? Mari kita cari jawabannya bersama-sama.
Pada prinsipnya, sekolah yang menyenangkan adalah sekolah yang menghadirkan lingkungan belajar yang positif dan kondusif.Tentu saja ini mencakup banyak hal, mulai dari lingkungan fisik yang bersih, aman, dan menarik secara visual, hingga interaksi sosial dan emosional yang hangat dan inklusif di antara siswa dan guru.
Proses pembelajaran itu sendiri harus dibuat menarik, relevan, dan memicu kreativitas, bukan sekadar transfer ilmu satu arah. Terakhir, sangat penting untuk mendorong partisipasi dan rasa memiliki dari siswa, memberi mereka suara, tanggung jawab, dan kesempatan untuk mengembangkan diri di luar akademik.
Singkatnya, sekolah menyenangkan adalah tempat di mana setiap individu merasa betah, aman, dihargai, dan termotivasi untuk terus berkembang.
Tentu saja menciptakan sekolah yang menyenangkan adalah impian kita semua. Sekolah yang menyenangkan bukan berarti tanpa aturan atau tantangan, melainkan tempat di mana peserta didik, guru, dan seluruh warga sekolah merasa antusias, aman, dihargai, dan termotivasi untuk belajar dan berkembang. Ini adalah lingkungan di mana pembelajaran menjadi petualangan, bukan beban.
Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa dimensi kunci yang perlu kita perhatikan dan upayakan:
1. Dimensi Fisik
Lingkungan fisik yang nyaman, aman, dan menarik secara visual akan sangat memengaruhi suasana hati dan motivasi. Dimensi ini meliputi ruang kelas yang bersih, rapi, dan aman dari berbagai ancaman. Juga fasilitas yang memadai untuk belajar, berolahraga, serta bermain. Ruangnya kelasnya juga harus ditata dengan nyaman, terang, dan bernuansa ceria karena itu akan meningkatkan semangat belajar siswa.
2. Dimensi Sosial dan Emosional
Interaksi antarindividu dan bagaimana perasaan setiap warga sekolah diakomodasi adalah fondasi sekolah yang menyenangkan. Dimensi ini meliputi komunikasi yang bagus antara guru dan murid, juga orangtua. Juga ruang bagi siswa untuk menyuarakan atau menyampaikan pendapatnya.
Dalam dimensi ini guru juga perlu memiliki rasa empati dan menciptakan suasana yang hangat dan inklusif. Juga budaya toleransi dan saling menghargai antarelemen yang ada di sekolah. Jika sudah begitu, perundungan akan menghilang dengan sendirinya.
3. Dimensi Pembelajaran dan Kurikulum
Metode dan isi pembelajaran berperan besar dalam membuat siswa antusias datang ke sekolah. Dimensi ini meliputi metode pembejalaran yang digunakan, apakah bervaris atau tidak, interaktif atau tidak, menyenangkan atau tidak, dan lain sebagainya.
Juga kurikulumnya, fleksibel dengan model pembelajaran kekinian atau tidak. Dan yang lebih penting, apakah kurikulumnya bisa meningkatkan kualitas peserta didiknya atau tidak. Selain itu, guru juga bisa mensinergikan kurikulum dengan teknologi yang tengah berkembang. Jangan lupakan juga kegiatan ekstrakurikuler yang bisa menampung dan memfasilitasi minat dan bakat peserta didik.
4. Dimensi Partisipasi dan Kepemilikan
Ketika siswa merasa memiliki dan dilibatkan dalam proses, mereka akan lebih senang dan bertanggung jawab. Dimensi ini punya keterkaitan dengan persoalan psikologis. Dengan dukungan emosional yang bagus dan motivasi yang pas, siswa akan lebih semangat untuk berpartisipasi dalam hal apa pun.
Begitulah, bapak dan ibu guru bagaimana menciptakan sekolah yang menyenangkan serta dimensi apa yang perlu diperhatikan. Semoga bermanfaat.