Sebenarnya Bagaimana Sejarah Sate, Apakah Ia Asli Indonesia atau Bawaan Orang Arab dan India?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Bagaimana sejarah sate? Apakah ia asli Indonesia, atau bawaan para pedagang Islam dari Arab dan India? (Pexels)
Bagaimana sejarah sate? Apakah ia asli Indonesia, atau bawaan para pedagang Islam dari Arab dan India? (Pexels)

Bagaimana sejarah sate? Apakah ia asli Indonesia, atau bawaan para pedagang Islam dari Arab dan India?

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Sate menjadi salah satu hidangan khas Indonesia. Meski begitu, beberapa negara di Asia Tenggara juga mengenal cara mengolah daging seperti ini, baik di Malaysia, Thailand, Singapura, atau Vietnam.

Sebenarnya dari mana sejarah sate?

MenurutThespruceeats.com, sate memang sajian yang sudah terkenal di seantero Asia Tenggara. Hampir di seluruh negara di kawasan ini kita bisa menemukan keberadaannya: daging yang ditusuk menggunakan tusuk bambu dan dibakar serta dioles menggunakan saus tertentu.

Di Indonesia sendiri selain menggunakan bumbum kacang (terutama sate ayam dan kelinci) ada juga yang menggunakan bumbu kecap (terutama untuk sate kambing -- dan sapi).

Nytimes.com sendiri menyebut sate berasal dari Indonesia, meskipun olahan makanan jenis ini bisa ditemukan diThailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, bahkan juga ada di India dan Arab Saudi. Lalu bagaimana makanan ini muncul?

Ada cerita yang bilang, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, satelahir sekitar abad ke-15 dibawa oleh pedagang Arab yang datang ke Indonesia. Tak hanya memperkenalkan Islam, mereka juga membawa kebab yang identik dengan daging yang sebelum dijasikan dibakar terlebih dahulu--ada juga yang ditusuk dengan besi.

Tapi ada juga versi yang bilang bahwa sate diperkenalkan oleh para pedagang India yang datang ke pulau Jawa dan mengenalkan sajian daging ditusuk yang sudah mendarahdaging di tanah India. Meski ada dua versi yang berbeda soal lahirnya pengetahuan soal sate, namun satu yang pasti, menyoal bumbu rendaman sate Indonesia, adalah murni dan mutlak ciptaan tangan-tangan para pribumi.

Di Indonesia sendiri, sate dipercaya berasal dari wilayah Ponorogo, Jawa Timur.Sate ditengarai muncul di abad ke-19 dan diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di pulau Jawa.

Ketika itu banyak pedagang muslim Tamil dan Gujarat dari India yang datang ke Indonesia dan memberi pengaruh budaya juga kuliner. Dari Ponorogo inilah, sate pun menjadi makin populer dan menyebar ke seluruh nusantara.

Sate mengalami modifikasi personal, tergantung di mana ia berada. Modifikasi sajian sate bisa tentang bahan utama dagingnya, bumbu rendamannya, atau saus pendampingnya. Karena inilah, ragam varian sate di nusantara sangatlah beragam.

Ada perbedaan kentara antara sate madura, sate ponorogo hingga sate lilit bali. Sate juga menyebar hingga keluar Indonesia. Salah satunya dibawa oleh perantau Jawa dan Madura yang menyeberang Selat Malaka hingga Malaysia dan Singapura.

Karena di masing-masing daerah mengalami modifikasi rasa dan bahan baku, maka sate tak lagi disematkan menjadi nama sajian, namun menjadi nama istilah pengolahan sajian. Jadi apapun yang diiris kecil-kecil, atau kotak-kotak, kemudian ditusuk menggunakan kayu, bambu, atau jeruji besi kemudian dibakar, maka sajian itu masuk ke dalam kategori sate.

"Hasil penelitian menunjukkan, sate merupakan jenis makanan yang sudah ada sejak tahun 1843," tulis para peneliti di Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram yang dipublikasikan di jurnal Media Bina Ilmiah, sebagaimana dikutip dari National Geographic Indonesia.

MengutipBalinese Food: The Traditional Cuisine & Food Culture of Bali karya Vivienne Kruger (2014), sate diperkirakan berasal dari Bahasa Tamil, yaitu "sathai". Kata ini untuk menyebut potongan daging yang diasinkan lalu dipanggang dengan tusuk kayu dan dicelupkan ke dalam saus khusus sebelum dimakan.

Beberapa sumber juga menyebut bahwa sate berasal dari daridialek Minann, salah satu suku di Tiongkok, yaitu "sa tae bak" yang artinya "tiga potong daging". Teori lain menyebut sate dibawa olehpara pedagang Islam dari India, sebagaimana disebut di awal.

Menurut sebuah artikel di Primarasa, "Masyarakat Indonesia memasak sate dengan cara direbus. Namun setelah kedatangan para pedagang muslim Tamil dan Gujarat ke Indonesia dan memperkenalkan kebab yang diolah dengan dibakar, sate mulai dimasak dengan cara dibakar."

Artikel Terkait