Untuk para guru, apakah Anda sudah mengajarkan konsep screen time, screen break, dan screen zone kepada siswa?
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Ada hal baru yang harus diketahui seorang guru terkait perilaku siswanya di era serba gadget seperti sekarang ini: memperkenalkan konsep screen time, screen break, dan screen zone.
Lalu apakah Anda sudah mengajarkan konsep screen time, screen break, dan screen zone kepada siswa? Apa manfaatnya?
Sebelum itu, pertama-tama kita harus tahu ketiga konsep itu.
Screen time
Screen time adalah waktu yang dihabiskan untuk menatap layar perangkat elektronik, seperti smartphone, tablet, laptop, televisi, dan perangkat lainnya. Istilah ini sering digunakan untuk mengukur durasi waktu seseorang menggunakan perangkat dengan layar, baik untuk hiburan, pekerjaan, atau belajar.
Guru, juga orangtua, perlumengingatkan dan mengatur durasi penggunaan gadget agar tidak berlebihan. TikTok sendiri memiliki fitur Screen Time yang dapat membantu mengontrol durasi penggunaan aplikasi.
Sebagai alternatif, orang tua dapat mengajak anak melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat, seperti membersihkan kamar, berolahraga, atau bermain di luar rumah.
Komunikasi juga penting untuk dibangun. Jelaskan kepada anak tentang pentingnya membatasi screen time dan dampaknya bagi kesehatan.
Screen break
Screen break adalah waktu istirahat dari layar secara berkala untuk mencegah kelelahan mata dan tubuh.
Penggunaan gadget secara terus-menerus dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti postur tubuh yang buruk, mata minus, kantung mata, dan gangguan tidur. Orangtua juga guru bisa membantu anak untuk mengatur jadwal istirahat dari layar secara teratur, misalnya dengan menghentikan penggunaan gadget setelah satu jam.
Perhatikan juga wellbeing atau kesehatan keseluruhan anak. Jika anak tampak lesu, mudah marah, atau sulit berkonsentrasi, kemungkinan besar mereka terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar.
Screen zone
Screen zone adalah area atau ruangan di mana penggunaan gadget tidak diperbolehkan. Ada tiga ruangan yang disarankan menjadi zona bebas gadget:
1. Kamar Tidur
Hindari membawa gadget ke kamar tidur, baik untuk anak maupun orang tua. Ini penting untuk mencegah insomnia dan memastikan kualitas tidur yang baik.
2. Ruang Makan
Meja makan adalah tempat untuk berinteraksi dengan keluarga, bukan untuk scrolling media sosial. Matikan gadget saat makan dan fokuslah pada percakapan dengan anggota keluarga lainnya.
3. Kamar Mandi
Penggunaan gadget di kamar mandi dapat memicu perilaku narsisistik dan berpotensi membahayakan privasi anak.
Kenapa guru perlu mengenalkan konsep screen time, screen break, dan screen zone?
Ada beberapa alasan mengapa guru, juga orangtua, perlu memperkenalkan tiga konsep di atas. Di antaranya:
1. Untuk memanfaatkan teknologi sebaik mungkin
Pada dasarnya, teknologi dalam hal ini handphone, laptop, computer, tablet, diciptakan untuk memudahkan kerja-kerja manusia. Dengan memperkenalkan tiga konsep di atas, paling tidak kita bisa mengajarkan kepada mereka fungsi asali teknologi.
2. Demi kesehatan
Terlalu sering terpapar layar gadget tidak baik juga untuk kesehatan. Tak hanya mata, organ yang lalu terpapar dengannya, tapi juga organ tubuh lainnya. Mulai tangan, punggung, leher, saraf, dan lain sebagainya. Obesitas juga semakin besar risikonya dengan gadget.
3. Supaya tidak hanya fokus pada gadget
Guru harus menegaskan bahwa kehidupan tak hanya gadget, tapi ada juga tetangga yang minta bantuan, nenek-nenek yang butuh diseberangkan, sampah tercecer yang harus dipungut lalu dimasukkan ke tempanya, teman yang mengajak bermain bola atau belajar bersama, orangtua yang butuh bantuan ketika menanam pohon di halaman, dan lain sebagainya.
4. Dll
Jadi,apakah Anda sudah mengajarkan konsep screen time, screen break, dan screen zone kepada siswa? Semoga jawaban di atas bermanfaat.