---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Pemanasan global telah menjadi ancaman dunia. Salah satu penyebabnya adalah gas rumah kaca.
Artikel ini akan jelaskan pengaruh gas rumah kaca terhadap pemanasan global, berikut apa yang harus kita semua lakukan untuk mengatasinya.
Pertama-tama yang harus kita tahu terlebih dahulu adalah apa gas rumah kaca itu.
Pengerian gas rumah kaca
MengutipIntroduction to Environmental Engineering and Science (2008) karya M. Masters dan Wendell P. Ela, sebagaimana dilansir Kompas.com, gas rumah kaca adalah adalah komponen gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk menyerap dan memancarkan radiasi inframerah.
Proses ini adalah inti dari efek rumah kaca, di mana panas yang dipancarkan oleh permukaan bumi terperangkap oleh atmosfer, sehingga menyebabkan peningkatan suhu bumi.
Ada beberapa gas rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Di antarnaya adalah:
1. Uap air (H2O)
Uap air adalah air dalam bentuk gas yang terbentuk akibat penguapan dari darat dan lautan oleh panas matahari. Uap ini membentuk awan dan kembali turun sebagai hujan, memberikan efek pendinginan.
2. Karbon dioksida (CO2)
Gas ini dihasilkan dari pernapasan, pembusukan, gunung berapi, serta pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas bumi. Aktivitas manusia seperti kendaraan, listrik, dan produksi barang menjadikannya penyumbang utama pemanasan global.
3. Metana (CH4)
Metana berasal dari rawa, sawah, peternakan, sampah organik, dan penggunaan bahan bakar fosil. Gas ini, yang dikenal karena baunya, menjadi penyebab pemanasan global kedua terburuk setelah karbon dioksida.
4. Ozon (O3)
Ozon di stratosfer melindungi bumi dari radiasi matahari. Namun, ozon di troposfer, akibat aktivitas seperti kendaraan dan industri, memperparah efek rumah kaca.
4. Dinitrogen oksida (N2O)
Gas ini dihasilkan oleh laut, bakteri tanah, pupuk, industri, dan pembangkit listrik. Dinitrogen oksida merusak lapisan ozon, meningkatkan paparan radiasi matahari yang berbahaya.
5. Klorofluorokarbon (CFC)
CFC adalah senyawa buatan untuk bahan pendingin seperti kulkas dan AC. Senyawa ini merusak lapisan ozon, tetapi pelarangan melalui Montreal Protocol berhasil memulihkan lapisan ozon sejak 2018.
Sumber emisi gas rumah kaca adalah:
1. Pembakaran bahan bakar fosil. Digunakan untuk menghasilkan energi listrik, transportasi, dan industri.
2. Pertanian dan peternakan. Emisi metana dari pencernaan hewan ternak dan pelepasan N2O dari penggunaan pupuk nitrogen.
3. Pengelolaan limbah. Sampah yang terdekomposisi di tempat pembuangan akhir menghasilkan gas metana.
4. Deforestasi. Penebangan hutan mengurangi kemampuan biosfer untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
Tentu saja gas rumah kaca punya dampak, di antaranya:
1.Perubahan iklim. Suhu global meningkat, menyebabkan perubahan pola cuaca ekstrem seperti badai, banjir, dan kekeringan.
2. Peningkatan permukaan air laut. Pemanasan global menyebabkan pencairan es di kutub dan ekspansi termal air laut.
3. Gangguan ekosistem. Banyak spesies flora dan fauna yang terancam punah karena tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Pengertian pemanasan global
Setelah tahu gas rumah kaca, selanjutnya adalah kita harus tahu apa itu pemanasan global. Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata di Bumi akibat adanya efek rumah kaca. Efek rumah kaca terjadi ketika panas matahari yang masuk ke atmosfer terjebak di dalam Bumi dan tidak dapat dipantulkan kembali ke ruang angkasa.
Dampak dari pemanasan global adalah dapat menyebabkan perubahan iklim. Selain itu, pemanasan global juga biasa membuat kutub mencari dan menaikkan permukaan air laut. Menurut beberapa sumber, pemanasan global adalah penyebab utama dari perubahan iklim yang menimbulkan ancaman serius bagi kehudupan di Bumi.
Pengaruh gas rumah kaca terhadap pemanasan global
Mengutip National Geographic Indonesia, pada 2021, total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh kegiatan ekonomi di Uni Eropa mencapai 3,6 miliar ton dalam satuan setara CO2. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 22% dibandingkan dengan tingkat emisi pada tahun 2008.
CO2 adalah penyumbang utama emisi gas rumah kaca pada 2021, totalnya mencapai 80 persen dari total emisi. Sementara metana berada di posisi kedua dengan 12 persen dari total emisi.
Metana memang punya umur tinggal yang lebih pendek di atmosfer dibanding CO2. Tapi zat ini mempunyaikemampuan menyerap lebih banyak energi matahari. Metana juga merupakan polutan udara yang berbahaya, dan kebocoran metana dapat menimbulkan risiko ledakan.
Lalu ada kelompok gas rumah kacaterfluorinasi (gas-F) yang menyumbang sekitar 2,5 persen dari tatal emisi gas rumah kaca di Uni Eropa. Angkanya memang kecil tapi gas-gas F ini memiliki efektivitas yang jauh lebih tinggi dalam memerangkap panas dibandingkan dengan CO2.
Hal ini berarti bahwa meskipun dipancarkan dalam jumlah yang lebih sedikit, gas-gas F tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap pemanasan global. Begitulah bagaimana pengaruh gas rumah kaca terhadap pemanasan global.
Mengatasi pemanasan global
Berikut 10 langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengatasi pemanasan global.
1. Menggunakan transportasi umum atau bersepeda
Kita bisa mulai dengan membatasi penggunaan mobil dan sepeda motor hanya untuk menempuh jarak jauh, untuk jarak dekat kamu bisa memulai kebiasaan berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Selain jalan kaki, kita juga bisa mulai menggunakan sepeda.
2. Meminimalkan alat yang mengandung CFC
CFC umumnya dihasilkan oleh peralatan pendingin udara, perlu diketahui bahwa saat ini CFC menyumbangkan 20% dalam proses terjadinya efek rumah kaca. Karenanya dalam mengatasi suhu ruang yang panas, kita dapat merancang sebuah bangunan yang mempunyai banyak ventilasi udara sehingga tidak perlu memakai pendingin ruang atau AC.
3. Mematikan perangkat elektronik saat tidak dipakai
Matikan lampu, kipas, AC, komputer, TV, dan semua alat elektronik saat tidak digunakan. Menggunakan lampu LED adalah cara cerdas untuk meningkatkan efisiensi energi. Apalagi harga lampu LED sekarang sudah terjangkau, pilihlah yang memiliki sensor cahaya sehingga bisa mati secara otomatis. Beberapa jenis perangkat elektronik, seperti TV dan komputer, memiliki fitur standby (mode siaga).
4. Hemat air
Jangan mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus. Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter. Mandi menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower dengan air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’.
5. Reuse
Gunakan keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat dari plastic dan Styrofoam. Gunakan kembali kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya.
6. Reduce
Hemat penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di udara. Dengan tahapan kegiatan 3R ini yang terdiri dari Reduce, Reuse, dan Recycle dapat membantu pencegahan terjadinya pemanasan global.
7. Recycle
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Gunakan tas daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan.
8. Menjadi vegetarian
Menurut sebuah studi terbaru, hal terbaik dan termudah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi planet adalah dengan menghilangkan daging dan produk susu dari menu makanan. Menurut penelitian oleh Oxford University di Inggris dan lembaga penelitian pertanian Swiss, Agroscope, daging dan produk susu berkontribusi sebanyak 18 persen dari semua kalori dan 37 persen dari semua protein.
Sementara produksinya menggunakan 83 persen lahan pertanian dan menghasilkan 60 persen dari emisi gas rumah kaca industri pertanian. Produksi daging melibatkan produksi pakan dan kerap mengakibatkan penggundulan hutan, khususnya hutan hujan tropis. Karenanya terapkan pola hidup vegan untuk selamatkan bumi kita.
Pola makan vegan diantaranya adalah mengkonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, kacang polong, sayuran dan buah-buahan. Seorang vegan juga tidak mengonsumsi produk hewani atau produk turunan hewani seperti telur, daging dan produk susu.
9. Reboisasi
Dengan menanam pohon juga dapat mengurangi resiko terjadinya banjir yang merupakan salah satu dampak dari pemanasan global. Pohon-pohon yang kita tanam di halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan berperan untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan kita.
10. Kampanye menjaga alam dan lingkungan
Luangkan waktu untuk memberi informasi atau terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu menyayangi Bumi. Sekecil apa pun itu peran kita.
Itulah artikel yang jelaskan pengaruh gas rumah kaca terhadap pemanasan global, berikut apa yang harus kita semua lakukan untuk mengatasinya.