---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Siapa nenek moyang bangsa Indonesia, pertanyaan itu kerap muncul di benak kita. Kemudian ada yang menjawab: salah satunya adalah bangsa Melayu.
Bangsa Melayu yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia adalah Proto Melayu dan Deutro Melayu yang berasal dari rumpun Austronesia.
Setidaknya ada lima teori tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia:Teori Yunnan, Teori Out of Taiwan, Teori Nusantara, Teori Out of Africa, dan Teori Menurut Para Ahli lainnya.
Ada juga beberapa tahap atau jalur migrasi nenek moyang bangsa Indonesia, yaitu Melanesoid, Proto Melayu, dan Deutro Melayu.
1. Teori Yunnan
Menurut teori Yunnan, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China. Teori ini turut didukung dengan penemuan sebuah kapak tua di Nusantara yang mempunyai kesamaan dengan kapak di Asia Tengah.
Konon, nenek moyang bangsa Indonesia memiliki budaya kelautan yang sangat kental, yaitu sebagai penemu asli perahu bercadik yang menjadi ciri khas kapal-kapal Indonesia zaman itu. Kemudian, para penduduk ini menetap di salah satu wilayah di Nusantara dan disebut sebagai bangsa Melayu Indonesia.
Menurut teori Yunnan, ada tiga jalur migrasi nenek moyang bangsa Indonesia, yaitu Melanesoid (70.000 SM), Proto Melayu (2500 SM), dan Deutro Melayu (1500 SM).
- Melanesoid
Jalur migrasi ke kepulauan Indonesia pertama kali berasal dari ras Negroid atau Melanesoid. Dari Yunnan, bangsa berkulit hitam ini bergerak menuju ke selatan memasuki Vietnam dan mencapai Nusantara.
Suku bangsa Melanesoid diketahui membawa kebudayaan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan penduduk asli Indonesia saat itu. Kedatangan ras Melanesoid juga menandai dimulainya Zaman Mesolitikum (batu tengah) di Indonesia.
Selama di Indonesia, mereka tinggal di Papua Barat, Ambon, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
- Proto Melayu
Proses migrasi bangsa Melanesoid turut diikuti oleh bangsa Melayu, yang datang dalam dua gelombang. Gelombang pertama disebut Proto Melayu, yang bermigrasi ke Indonesia pada 2000 SM. Mereka masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu:
1. Jalur Barat (Yunnan-Sungai Alwin-Semenanjung Melayu-Sumatera-Jawa)
2. Jalur Timur (Yunnan-Filipina-Indonesia-Sulawesi)
- Deutro Melayu
Migrasi gelombang kedua rumpun Melayu disebut Deutro Melayu yang tiba di Indonesia sekitar 500 SM. Deutro Melayu adalah ras yang datang dari Tonkin atau Indochina bagian utara kemudian masuk ke Indonesia melalui jalur barat, yakni lewat Semenanjung Melayu, Sumatera, dan kemudian tersebar ke seluruh wilayah Indonesia lainnya.
Menurut sejarah, nenek moyang bangsa Indonesia bermigrasi menggunakan perahu bercadik.
2.Teori Out of Taiwan
Menurut teori out of Taiwan, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan, bukan China. Diperkirakan mereka datang dari Taiwan melalui Filipina sekitar tahun 4.500 - 3.000 SM. Kemudian, antara tahun 3500-2000 SM, mereka bermigrasi ke Indonesia lewat Sulawesi dan menyebar ke seluruh pelosok Nusantara.
3. Teori Nusantara
Teori Nusantara menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan dari luar. Teori ini didukung oleh beberapa ahli ternama, seperti Mohammad Yamin, Gorys Keraf, dan J Crawford.
Teori ini mengatakan bahwa bangsa Melayu merupakan bangsa dengan peradaban tinggi. Selain itu, ada pula kemungkinan orang Melayu merupakan keturunan dari Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.
4. Teori Out of Africa
Menurut teori Out of Africa, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Afrika. Teori ini menyatakan salah satu jenis manusia purba, yaitu Homo Sapiens adalah spesies manusia modern yang merupakan nenek moyang bangsa Indonesia.
Homo Sapiens diperkirakan muncul sejak 120.000 tahun yang lalu. Lalu, mereka menyebar ke seluruh dunia antara tahun 200.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Akan tetapi, ada juga seorang ilmuwan menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa gen manusia modern bercampur dengan gen spesies manusia purba.
5. Teori menurut para ahli
Terakhir adalah teori menurut para ahli. Ada lima ahli yang mengemukakan teori masing-masing mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Mereka adalah:
- Drs. Moh Ali: berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol.
- Prof H Kroon: meyakini bangsa Indonesia berasal dari daerah China Tengah.
- Prof. Moh Yamin: nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia.
- Von Heine-Geldern: mengemukakan bangsa Indonesia berasal dari Campa, Cochinchina, dan Kamboja.
- Dr. Brandes: menyatakan suku-suku yang mendiami kepulauan di Indonesia memiliki kesamaan dengan orang-orang yang tinggal di daerah sebelah utara Formosa (Taiwan), sebelah selatan Jawa dan Bali, dan sebelah timur hingga ke tepi barat Amerika.
- Hogen: bangsa Indonesia berasal dari Sumatera.
Perbedaan Proto Melayu dan Deutro Melayu
Seperti disebut di awal, bangsa Melayuyang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia adalah Proto Melayu dan Deutro Melayu (ada yang menulis Deutro Melayu) yang berasal dari rumpun Austronesia.
Meskipun begitu,Proto Melayu dan Deutro Melayu tetap memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan keduanya dapat dilihat mulai dari tahun kedatangan, ciri-ciri, hingga hasil kebudayaannya.
1. Kedatangan
Bangsa Proto Melayu adalah nenek moyang bangsa Indonesia yang datang ke Nusantara sekitar tahun 1500 SM. Bangsa Proto Melayu masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur barat (Malaysia dan Sumatera) dan jalur timur (Filipina dan Sulawesi).
Pada awalnya, bangsa Proto Melayu tersebar di Madagaskar sampai pada pulau paling timur di Pasifik. Lalu, mereka masuk ke Provinsi Yunan di China Selatan dan bermigrasi ke Indocina, Siam, hingga akhirnya sampai ke Nusantara.
Bangsa Indonesia yang merupakan keturunan bangsa Proto Melayu adalah suku Dayak dan suku Toraja. Suku Batak juga disebut sebagai bagian dari keturunan Proto Melayu.
Deutro Melayu atau Melayu Muda adalah suku bangsa yang sampai di Indonesia sekitar 500 SM. Sesuai tahun kedatangannya, bangsa Deutro Melayu tiba di Indonesia setelah bangsa Proto Melayu.
Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa Deutro Melayu adalah suku Jawa dan Bugis. Juga Aceh, Bali, Betawi, Makassar, Melayu, Minahasa, Sunda, dan Madura.
Awalnya, bangsa Deutro Melayu adalah bangsa Austronesia yang datang dari Yunan (China Selatan). Dari Yunan, mereka pergi menuju Indocina bagian utara dan masuk ke Indonesia menggunakan perahu bercadik melalui jalur barat.
Jalur yang dilewati bangsa Deutro Melayu adalah Vietnam, Semenanjung Melayu, kemudian ke Sumatera, Jawa, dan kemudian tersebar ke daerah Indonesia yang lain.
2. Ciri-ciri fisik
Proto Melayu punya ciri-ciri sebagai berikut:
- Berasal dari Yunan
- Masuk ke Nusantara 1500 SM
- Kulit berwarna kuning kecoklatan
- Berambut lurus
- Bermata sipit
Deutro Melayu punya ciri-ciri sebagai berikut:
- Rambut lurus berwarna hitam
- Bola mata berwarna coklat
- Mata sipit
- Kulit putih cenderung kuning dan sawo matang
- Tulang rahang lebih kecil dari Proto Melayu
- Tubuh yang cenderung kecil
3. Hasil kebudayaan
- Proto Melayu
Ketika bangsa Proto Melayu masuk ke Indonesia, mereka membawa kebudayaan yang disebut Neolitikum. Kebudayaan Neolitikum ini tersebar dari wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.
Adapun beberapa peninggalan banga Proto Melayu adalah: kapak persegi, kapak bahu, kapak lonjong, tembikar, dan lain-lain.
- Deutro Melayu
Kebudayan yang dibawa oleh bangsa Deutro Melayu adalah kebudayaan logam dari Dongson (Vietnam Utara). Hasil kebudayaan tersebut berupa perkakas dan senjata dari besi atau logam, seperti nekara, bejana, kapak corong, dan manik-manik.
Selain itu, Deutro Melayu juga sudah mengenal sistem bercocok tanam, beternak, sekaligus menjadi pelaut yang handal. Peninggalan bangsa Melayu Muda termasuk kapak corong, candrasa, nekara, moko, bejana perunggu, menhir, dolmen, kubur batu, sarkofagus, punden berundak, dan lain-lain.