Yuk Kenalan dan Lebih Dekat dengan Anggota Keluarga Kapal Perang

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Kapal Induk bukan satu-satunya keluarga kapal perang. Masih ada yang lain. Inilah daftar anggotanya (Dok HAI)
Kapal Induk bukan satu-satunya keluarga kapal perang. Masih ada yang lain. Inilah daftar anggotanya (Dok HAI)

Kapal Induk bukan satu-satunya keluarga kapal perang. Masih ada yang lain. Inilah daftar anggotanya.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Kamu tentu kapal induk, bukan? Dalam keluarga kapal perang, kapal jenis ini menempati strata paling tinggi. Kok keluarga? Memangnya siapa saja anggotanya? Inilah daftarnya, sebagaimana dikutip dari Majalah HAI edisi Februari 2005.

Kapal Induk

Kapal induk berfungsi sebagai kapal pengangkut armada pesawat tempur. Selain punya tempat menyimpan, kapal ini juga harus mampu menjadi tempat meluncurkan pesawat. Untuk itu dibutuhkan landasan yang cukup untuk take off dan landing.

Konsekuensinya, ukuran kapal harus gede. Boleh dibilang kapal induk adalah sebuah pangkalan militer yang mobile.

Selain jadi pangkalan, kapal induk bisa menjadi tempat transit sejumlah pesawat tempur yang sedang menjalankan misi. Maklum, kadang karena kota yang jadi tujuan pesawat jauh banget dari pangkalan, maka pesawat-pesawat memerlukan tempat singgah.

Segala kebutuhan pesawat bisa diselesaikan di kapal. Waktu Perang Dunia I, peran kapal induk belum besar-besar amat. Tapi, ketika Perang Dunia II meletus, kapal ini menjadi sangat penting keberadaannya. Terutama untuk mendukung pertempuran udara (dogfight).

Sebagai informasi, ketika menyerbu Pearl Harbor, Jepang menggunakan pesawat tempur yang diangkut dan berangkat dari kapal induk. Meski berukuran besar, kapal induk bisa mencapai kecepatan 35 knot (64 km per jam).

Dengan kecepatan ini kapal induk bisa menjelajah lautan cuma dalam beberapa minggu. Tapi berhubung harga kapal ini mahal banget, Indonesia belum mampu punya kapal jenis ini.

Kapal induk tak hanya digunakan saat perang. Ketika masa damai, kapal induk banyak dijadikan basecamp untuk pasukan helikopter. Juga untuk mendukung misi kemanusiaan, sebagaimana yang terjadi dengan kapal induk USS Abraham Lincoln yang membawa bantuan kemanusiaan saat Tsunami Aceh 2004 lalu.

Selain ukurannya besar, fasilitas kapal induk juga sangat lengkap. Sudah begitu, buat menyimpan helikopter juga bisa. Kapan ya Indonesia bisa punya kapal jenis ini?

Kapal penjelajah dan kapal perusak, dua anggota kapal perang (Dok Hai)
Kapal penjelajah dan kapal perusak, dua anggota kapal perang (Dok Hai)

Kapal Cruiser atau Kapal Penjelajah

Cruiser alias kapal penjelajah adalah salah satu jenis kapal perang berukuran besar. Kapal ini punya kemampuan untuk menyerang beberapa target sekaligus, baik di darat, laut, bawah laut, maupun udara.

Dengan kemampuannya yang begitu banyak, kapal penjelajah selalu jadi andalan di tiap perang.

Kapal ini terdiri dari dua jenis. Pertama, jenis kapal pembawa peluru kendali (guided missile). Sedangkan jenis kedua, adalah cruiser tanpa rudal.

Jenis pertama sangat populer. Cruiser di Amerika Serikat misalnya biasa dilengkapi dengan rudal Tomahawk, yang dikenal sebagai rudal berdaya jelajah tinggi.

Pada era tahun 60-an, Angkatan Laut Rl punya sebuah kapal penjelajah. Nama kapalnya KRI Irian. Tapi, berhubung udah uzur, kapal ini udah tidak aktif lagi.

Kapal Destroyer

Kapal ini punya julukan Greyhounds of the Sea. Kapal ini didesain khusus untuk mendukung serangan cepat. Destroyer dikenal sebagai kapal yang lincah. Ia bisa menjalankan misi mendekati sebuah kapal besar, melepas torpedo, lalu kabur lagi.

Dengan segala kegesitan dan daya serang seperti itu, Destroyer punya predikat lain: torpedo boat destroyer.

Kapal jenis ini biasanya dilengkapi dengan Tomahawk Armored Box Launchers (pelontar peluru kendali) dan Mk-41 Vertical Launch System. Semuanya mendukung kemampuan nih kapal untuk menyerang musuh secara tiba-tiba.

Awalnya kapal jenis ini dibuat gara-gara angkatan laut butuh kapal baru yang lebih oke. Nah debut kapal ini terjadi waktu Perang Saudara di Chili tahun 1891 dan Perang Sino-Jepang tahun 1894.

Di Era 60-an, Angkatan Laut Indonesia juga punya beberapa kapal destroyer. Antara lain KRI Siliwangi dan KRI Sisingamangaraja. Sekarang dua destroyer itu sudah pensiun.

Kapal patroli pantai dan kapal amfibi (dok HAI)
Kapal patroli pantai dan kapal amfibi (dok HAI)

Kapal Patroli Pantai

Misi utama kapal jenis ini adalah untuk patroli laut. Para petugas menjadikannya sebagai alat untuk mengamati wilayah perairan di garis pantai. Kapal jenis ini juga biasa digunakan angkatan laut untuk merespon kejadian darurat di perairan dangkal.

Indonesia punya kapal patroli cepat. Misalnya KRI Badik, KRI Mandau, KRI Singa, KRI Ajak. Biasanya, kapal ini digunakan untuk menangkap pencuri ikan dan penyelundup di perairan Indonesia.

Kapal Amfibi

Fungsi kapal ini adalah mendukung operasi amfibi pasukan marinir. Yang diangkut macam-macam. Mulai dari pasukan, senjata, kendaraan amfibi, helikopter, bahkan pesawat. Biasanya, kapal ini digunakan saat ada operasi khusus atau ekspedisi dalam perang.

Aslinya kapal amfibi dibagi menjadi berbagai macam. Ada yang berfungsi membawa peralatan, sebagai tempat landing pesawat dan tank, dan macam-macam keperluan khusus. Angkatan Laut Indonesia punya kapal amfibi berjenis Landing Purpose Docks (LPD) atau amphibious transport dock bernama KRI Tanjung Dalpele.

Kapal jenis ini punya tiga fungsi yang dijadikan satu, yaitu sebagai alat transportasi, kapal kargo, dan tempat mendarat pesawat.

Kapal Frigate dan Corvette

Kapal jenis ini dibuat untuk melindungi kapal-kapal besar saat berlayar di laut. Biasanya dipakai untuk melawan kapal selam. Bentuknya relatif kecil. Pada awal pembuatannya, frigate memang direncanakan sebagai kapal irit biaya.

Maka tidak heran jika beberapa kelemahan dipunyai kapal jenis ini. Karena irit biaya, frigate tidak punya kemampuan multiguna seperti destroyer atau cruiser. Makanya, kapal ini tidak pernah jadi kapal perang utama. Bahkan, di PD II, tugas utamanya cuma jadi "dayang-dayang" konvoi kapal dagang.

Tapi itu jenis frigate masa lalu. Belakangan fungsinya bertambah. Frigate mulai dilengkapi peluru kendali sehingga bisa digunakan melawan serangan udara, kapal permukaan, dan kapal selam.

Indonesia punya beberapa frigate seperti KRI Nala sama KRI Ki Hajar Dewantara. Biasanya, setiap ada kapal yang memakai nama pahlawan nasional, kemungkinan besar kapal itu adalah jenis frigate.

Dan boleh dibilang kapal frigate menjadi kekuatan utama Angkatan Laut RI saat ini. Bentuk Frigate sendiri rada mirip dengan kapal jenis corvette (korvet). Bedanya cuma pada ukuran. Corvette lebih kecil dan ringan.

Kalau soal fungsi, sih, sebelas-duabelas. Cuma, karena ukuran dan bobot yang sedikit lebih kecil, daya pukul corvette otomatis di bawah frigate.

Kapal frigate dan corvette dan kapal antiranjau (Dok HAI)
Kapal frigate dan corvette dan kapal antiranjau (Dok HAI)

Kapal Antiranjau

Pembuatan kapal dilatari banyaknya negara yang menyebar ranjau di garis pantai untuk menghalau kapal musuh. Sejak zaman Perang Dunia I, kapal jenis ini mulai banyak digunakan.

Waktu AS terjun di operasi Desert Storm ketika Irak menyerbu Kuwait pada 1990-1991, kapal antiranjau ini jadi "penyelamat".

Awal 1980, AS mulai membangun kapal antiranjau jenis baru. Namanya Mine Countermeasures Ship (MCM). Ada dua jenis kapal yang mereka buat: Avenger dan Guardian. Tugasnya sih sama-sama mendeteksi ranjau di garis pantai.

Angkatan Laut kita juga punya kapal anti ranjau seperti KRI Pulau Rupat dan KRI Pulau Rengat. Untuk kapal ini kode yang dipakai di Indonesia adalah nama pulau berawalan "R".

Itulah beberapa anggota keluarga kapal perang yang harus kita ketahui. Syukur-syukur bisa menambah wawasan kita tentang dunia kemaritiman.

Artikel Terkait