Bagaimana Perasaan Anda Setelah Mengetahui Prinsip dan Karakteristik Kurikulum Merdeka?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Itulah artikel tentang bagaimana perasaan Anda setelah mengetahui prinsip dan karakteristik kurikulum merdeka? Semoga bermanfaat.
Itulah artikel tentang bagaimana perasaan Anda setelah mengetahui prinsip dan karakteristik kurikulum merdeka? Semoga bermanfaat.

Artikel ini akan membahas tentang bagaimana perasaan Anda setelah mengetahui prinsip dan karakteristik kurikulum merdeka? Semoga bermanfaat.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Belakangan, banyak yang mulai menggugat dan mempertanyakan efektivitas Kurikulum Merdeka. Apakah kurikulum merdeka benar-benar cocok dengan karakter pendidikan di Indonesia? Atau ada alternatif yang lain.

Lalu bagaimana perasaan Anda setelah mengetahui prinsip dan karakteristik kurikulum merdeka?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu kurikulum merdeka.

Baca Juga: Bagaimana Fase-fase yang Perlu Dilakukan untuk Merancang Pembelajaran Berbasis Prinsip UbD?

Pengertian

Mengutip situsditpsd.kemdikbud.go.id, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

Karakteristik Kurikulum Merdeka:

- Pengembangan Soft Skills dan Karakter

- Fokus pada Materi Esensial

- Pembelajaran yang fleksibel

Proyek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Ada tiga pilihan implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri:

- Mandiri Belajar

- Mandiri Berubah

- Mandiri Berbagi

Reaksi

Secara garis besar, prinsip dan karakteristik Kurikulum Merdeka adalah mengedepankan kebebasan belajar dan memberi fleksibilitas bagi guru serta siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan sesuai minat dan kebutuhan masing-masing.

Sebagai seorang pengajar, Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan yang lebih holistik dalam mendidik siswa. Fokusnya tidak hanya pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter, kreativitas, dan keterampilan hidup. Prinsip ini juga mendorong pembelajaran yang lebih relevan dengan konteks lokal serta memberikan ruang bagi siswa untuk lebih mandiri dalam belajar.

Dari sisi guru, Kurikulum Merdeka memberi lebih banyak kebebasan dalam memilih metode pengajaran dan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Ini bisa sangat membantu dalam menyesuaikan pembelajaran dengan berbagai tingkat kemampuan dan minat siswa, serta menumbuhkan suasana belajar yang lebih interaktif dan partisipatif.

Mengetahui prinsip dan karakteristik Kurikulum Merdeka tentu memberikan kesan yang sangat positif. Yang jelas, Kurikulum ini menawarkan kesempatan besar bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Pendekatan yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa memberikan ruang bagi kreativitas dan inovasi dalam proses belajar-mengajar. Kurikulum Merdeka juga terasa lebih relevan dengan perkembangan zaman, menekankan pentingnya keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kemampuan beradaptasi.

Sebagai seorang yang terlibat dalam pendidikan, kita harus percaya, Kurikulum Merdeka dapat membantu siswa berkembang secara lebih menyeluruh, baik dari segi akademik maupun pengembangan karakter.

Itulah artikel tentang bagaimana perasaanAnda setelah mengetahui prinsip dan karakteristik kurikulum merdeka? Semoga bermanfaat.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Affective Skills?

Artikel Terkait