Pancasila, Sebagai Syair Abadi Fondasi Negara

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Berikut beberapa nama-nama pemimpin umat Islam yang menyetujui penghapusan tujuh kata sila pertama Pancasila demi persatuan Indonesia.
Ilustrasi - Berikut beberapa nama-nama pemimpin umat Islam yang menyetujui penghapusan tujuh kata sila pertama Pancasila demi persatuan Indonesia.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di bawah langit zamrud khatulistiwa, di tanah yang subur dan kaya, lahirlah sebuah negara bernama Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Rote, terbentang luas negeri yang dipersatukan oleh sebuah ideologi luhur bernama Pancasila.

Sebuah falsafah hidup yang bukan sekadar lima sila, melainkan syair abadi yang mengalir dalam nadi setiap insan Indonesia.

Kelahiran Pancasila: Cahaya di Tengah Gelapnya Penjajahan

Pancasila bukanlah sekadar rangkaian kata indah yang tercipta begitu saja. Ia lahir dari rahim perjuangan bangsa Indonesia melawan belenggu penjajahan. Di tengah gelapnya malam, para pendiri bangsa menggali nilai-nilai luhur dari budaya dan agama yang telah mengakar sejak zaman nenek moyang.

Mereka meramu nilai-nilai tersebut menjadi sebuah ideologi yang mampu mempersatukan bangsa yang beragam ini.

Bung Karno, sang proklamator kemerdekaan, dengan lantang menyampaikan pidato bersejarahnya pada tanggal 1 Juni 1945. Pidato yang kemudian dikenal sebagai "Lahirnya Pancasila" itu menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Pancasila, yang berarti lima dasar, menjadi fondasi kokoh bagi berdirinya negara Indonesia.

Pancasila: Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia

Pancasila bukanlah sekadar ideologi negara, melainkan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Ia adalah cerminan dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu kala. Nilai-nilai tersebut tertuang dalam lima sila yang menjadi dasar negara:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa menjadi landasan utama bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Keberagaman agama dan kepercayaan di Indonesia menjadi kekayaan yang memperkaya nilai-nilai Pancasila.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghormati harkat dan martabat manusia, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Persatuan Indonesia: Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, menghargai perbedaan, serta membangun semangat kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan, menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, serta melibatkan seluruh rakyat dalam proses pembangunan bangsa.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menciptakan kesejahteraan yang merata, serta menghilangkan kesenjangan sosial di masyarakat.

Pancasila sebagai Fondasi Negara: Pilar-Pilar Kokoh yang Menopang Keutuhan Bangsa

Pancasila bukan sekadar hiasan dinding yang indah dipandang, melainkan fondasi kokoh yang menopang keutuhan bangsa Indonesia. Ia adalah pilar-pilar yang menjaga negara ini tetap tegak berdiri di tengah badai dan gelombang.

Pancasila menjadi dasar negara yang mengatur seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menjadi landasan bagi penyusunan hukum dan peraturan perundang-undangan, menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pemerintahan, serta menjadi acuan bagi kehidupan sosial dan budaya masyarakat.

Pancasila juga menjadi filter bagi masuknya ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Ia menjadi benteng pertahanan yang kokoh dari ancaman disintegrasi bangsa.

Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari: Nilai-Nilai Luhur yang Terus Menyala

Pancasila bukan sekadar teori yang abstrak, melainkan nilai-nilai luhur yang hidup dan menyala dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Ia tercermin dalam sikap saling menghormati, gotong royong, toleransi, dan cinta tanah air.

Pancasila mengajarkan kita untuk hidup rukun dalam keberagaman, menghargai perbedaan, serta membangun persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia mengajarkan kita untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, memperjuangkan keadilan sosial, serta mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila: Warisan Abadi untuk Generasi Mendatang

Pancasila adalah warisan abadi yang harus kita jaga dan lestarikan untuk generasi mendatang. Ia adalah mutiara berharga yang harus kita rawat agar tetap berkilau dan memancarkan cahayanya.

Mari kita tanamkan nilai-nilai Pancasila dalam hati sanubari kita, mari kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, mari kita wariskan kepada anak cucu kita.

Dengan demikian, Pancasila akan tetap menjadi syair abadi yang mengalir dalam nadi setiap insan Indonesia, menjadi fondasi kokoh yang menopang keutuhan bangsa, serta menjadi bintang penuntun bagi perjalanan bangsa Indonesia menuju masa depan yang gemilang.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---