Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-online.com -Lembayung senja meredup di ufuk barat, menyisakan semburat jingga yang memudar. Tanggal 5 Agustus 1947, dunia menyaksikan babak baru dalam perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.Angin malam berdesir lembut, membawa serta aroma bunga melati yang merekah. Di tengah suasana yang hening, radio-radio di seluruh penjuru Nusantara serentak menyiarkan berita yang dinanti-nantikan, "Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata antara Indonesia dan Belanda."____________________________________________________Resolusi PBB ini bak secercah harapan di tengah kemelut perjuangan bangsa Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, Belanda yang enggan melepas tanah jajahannya melancarkan agresi militer untuk kembali menguasai Nusantara.
Pertempuran sengit berkecamuk di berbagai daerah, mengorbankan jiwa dan raga para pejuang.Namun, semangat juang bangsa Indonesia tak pernah padam. Bung Karno dan Bung Hatta, sebagai pemimpin bangsa, terus mengobarkan semangat perlawanan. Rakyat Indonesia dari berbagai lapisan bersatu padu, bahu-membahu melawan penjajah.
Di medan perang, para pejuang bertempur dengan gagah berani, mengorbankan segalanya demi kemerdekaan.Tak hanya di medan perang, perjuangan bangsa Indonesia juga berlanjut di panggung diplomasi. Para diplomat ulung seperti Sutan Sjahrir dan Haji Agus Salim berjuang tanpa kenal lelah untuk mendapatkan pengakuan internasional atas kemerdekaan Indonesia.
Mereka menyampaikan aspirasi bangsa Indonesia di forum-forum internasional, termasuk PBB.Upaya diplomasi ini membuahkan hasil. PBB, yang baru saja berdiri setelah Perang Dunia II, memberikan perhatian khusus pada perjuangan bangsa Indonesia.
Resolusi gencatan senjata pada 5 Agustus 1947 merupakan bukti nyata dukungan PBB terhadap kemerdekaan Indonesia.Gencatan Senjata: Awal dari Proses PanjangGencatan senjata yang diserukan PBB bukanlah akhir dari perjuangan. Perundingan antara Indonesia dan Belanda terus berlanjut, dengan PBB sebagai mediator.
Perundingan ini diwarnai dengan berbagai dinamika dan intrik politik. Namun, bangsa Indonesia tetap teguh pada pendiriannya untuk meraih kemerdekaan sepenuhnya.Setelah melalui proses yang panjang dan berliku, akhirnya pada 27 Desember 1949, Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS).
Meskipun RIS bukanlah bentuk negara yang ideal, pengakuan kedaulatan ini merupakan tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.Resolusi PBB pada 5 Agustus 1947 menjadi momentum bersejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia. Resolusi ini menunjukkan bahwa perjuangan bangsa Indonesia mendapatkan dukungan dari masyarakat internasional. Hal ini semakin mengobarkan semangat juang bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan sepenuhnya.Semangat juang yang ditunjukkan oleh para pahlawan dan pemimpin bangsa pada masa itu patut kita teladani. Mereka mengajarkan kita untuk tidak pernah menyerah dalam memperjuangkan cita-cita, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan dan tantangan.
Resolusi Dewan Keamanan PBB pada 5 Agustus 1947 bukan hanya menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia, tetapi juga awal dari sebuah kemitraan yang abadi antara Indonesia dan PBB. Indonesia, yang pada akhirnya meraih kemerdekaan penuh pada tahun 1950, segera menjadi anggota aktif PBB.
Sejak saat itu, Indonesia telah memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai misi perdamaian PBB di seluruh dunia.
Pasukan Garuda, kontingen penjaga perdamaian Indonesia, telah menjadi simbol dari komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia.
Mereka telah bertugas di berbagai zona konflik, mulai dari Timur Tengah hingga Afrika, membantu menciptakan stabilitas dan keamanan. Kontribusi Indonesia dalam misi perdamaian PBB ini telah diakui secara luas oleh masyarakat internasional.
Selain kontribusi dalam misi perdamaian, Indonesia juga aktif dalam berbagai forum dan inisiatif PBB lainnya. Indonesia telah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB beberapa kali dan telah memimpin berbagai komite dan kelompok kerja PBB.
Indonesia juga aktif menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang di PBB dan mendorong kerja sama internasional untuk mengatasi berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidaksetaraan.
Sejarah perjuangan diplomasi Indonesia pada masa awal kemerdekaan mengajarkan kita pentingnya diplomasi yang gigih dan berprinsip. Para diplomat Indonesia pada masa itu berhasil meyakinkan dunia bahwa Indonesia berhak atas kemerdekaannya dan bersedia bekerja sama dengan negara lain untuk mencapai tujuan bersama.
Semangat diplomasi ini harus terus kita jaga dan kembangkan untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks di masa depan.
Dalam era globalisasi yang semakin terhubung, diplomasi multilateral menjadi semakin penting. Indonesia, sebagai negara besar dan beragam, memiliki peran strategis dalam memajukan diplomasi multilateral dan mendorong kerja sama internasional untuk menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Pertempuran di Bumi Sriwijaya Ketika Belanda Meminta Palembang Dikosongkan
Refleksi di Hari Bersejarah
Pada tanggal 5 Agustus, kita mengenang kembali resolusi bersejarah Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata antara Indonesia dan Belanda. Resolusi ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga mengajarkan kita tentang pentingnya diplomasi, kerja sama internasional, dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi tantangan.
Semoga semangat perjuangan dan diplomasi para pendiri bangsa terus menginspirasi kita untuk membangun Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera, serta berkontribusi aktif dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang.Merajut Asa di Masa DepanKini, setelah lebih dari tujuh dekade berlalu, Indonesia telah menjelma menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Namun, perjuangan belum berakhir. Kita masih harus terus berjuang untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa, yaitu Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.Mari kita jadikan semangat juang para pahlawan sebagai inspirasi untuk membangun masa depan yang lebih baik. Kita harus bekerja keras, belajar dengan giat, dan berkarya untuk kemajuan bangsa. Kita juga harus menjaga persatuan dan kesatuan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.*
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---