Intisari-Online.com - Di mana-mana orang-orang khusuk membicarakan film The Conjuring 2. Entah itu karena filmnya yang dianggap menyeramkan, atau meme-meme lucu yang muncul berseliweran seiring dengan diputarnya film ini di bioskop-bioskop di dunia dan Indonesia.
Terlepas dari itu, setidaknya ada lima kisah nyata di balik film The Conjuring 2.
Kasus di Enfield tahun 1997
The Conjuring 2 terinspirasi oleh kasus yang dialami oleh keluarga Hodgson yang tinggal di Enfield, London, pada 1977. Peggy Hodgson tinggal bersama empat anaknya. Di rumah merekalah terjadi peristiwa supranatural itu.
Dialami cewek 11 tahun
Tokoh utama dalam kisah ini adalah Janet Hodgson, gadis 11 tahun dalam keluarga Hodgson. Suatu malam, Janet tiba-tiba mendengar suara dan melihat benda-benda dan furnitur bergerak sendiri. “Mengerikan sekali melihat benda-benda yang bergerak sendiri karena kamu enggak tahu benda itu akan jatuh dimana. Aku ingat ada tirai yang bergerak dekat leherku. Aku menjerit karena aku pikir aku akan mati,” kenang Janet yang sekarang sudah pindah ke Essex, Inggris.
Kerasukan suara laki-laki
Janet tidak hanya melihat benda-benda bergerak. Ia juga bisa mendengar laki-laki yang marah. Bahkan Janet penah kerasukan arwah laki-laki yang mengaku sebagai Bill. Arwah itu marah karena keluarga itu menempati rumahnya.
Menghantui seluruh keluarga
Meskipun yang kerap diganggu adalah Janet, tapi seluruh anggota keluarga pun ikut terganggu dan jadi takut juga. Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba sering terdengar suara berbisik yang mencengangkan. Margaret, kakaknya Janet ingat betul peristiwa itu.
“Tiba-tiba terdengar suara aneh di dalam rumah. Kamu enggak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Enggak ada yang bisa tidur saat itu,” kenang Margaret.
Dibully karena peristiwa ini
Peristiwa supranatural yang dialami oleh Janet dan keluaganya membuatnya jadi korban risak di sekolahnya. Di sekolah Janet mendapat julukan ‘ghost girl’ . Karena ini juga Janet sempat dirawat di rumah sakit jiwa. Setelah dewasa Janet merasa lebih mengerti soal kejadian yang menimpa dirinya saat kecil.
“Aku dulu merasa dimanfaatkan oleh satu kekuatan yang enggak dimengerti oleh orang lain. Aku enggak mau terlalu memikirkannya. Aku enggak yakin kalau poltergeist (kekuatan supranatural) itu jahat. Rasanya lebih pada keinginannya (si arwah) yang ingin menjadi bagian dari keluarga kami,” terang Janet.
(Muti Siahaan/Kawankumagz)
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR