Diduga Bunuh 33 Pasien, Perawat Jerman Ini Justru Mengaku Bunuh Lebih Banyak Lagi

Ade Sulaeman

Editor

Diduga Bunuh 33 Pasien, Perawat Jerman Ini Justru Mengaku Bunuh Lebih Banyak Lagi
Diduga Bunuh 33 Pasien, Perawat Jerman Ini Justru Mengaku Bunuh Lebih Banyak Lagi

Intisari-Online.com - Mendengar berita seorang perawat membunuh seorang pasien saja kita sudah kesal. Namun bagaimana bila ternyata dia dicurigai membunuh 33 orang pasien? Bahkan belakangan sang perawat mengaku membunuh lebih banyak dari angka pembunuhan yang disangkakan kepadanya.

Itulah singkat cerita dari berita tentang seorang perawat asal Jerman dipenjara seumur hidup karena terbukti membunuh dua pasien dan dicurigai terlibat dalam kematian 33 pasien lain.

Penyidik mengatakan, pelaku mengaku membunuh lebih banyak pasien, seperti dilaporkan Deutche Welle, Kamis (23/6/2016).

Hingga kini kepolisian masih belum mengetahui berapa jumlah pasien yang tewas di tangan Niels H, si terpidana.

Perawat berusia 39 tahun itu pernah divonis penjara seumur hidup karena terbukti membunuh dua pasien. Tapi kini ia mengaku jumlah korbannya jauh lebih banyak.

Saat ini penyidik masih menunggu hasil otopsi 200 pasien. Dari 99 jenazah yang telah diperiksa, sedikitnya 33 meninggal dunia lantaran overdosis

"Kami bisa katakan mimpi buruknya belum berakhir," kata Johann Kuehme, Kepala Kepolisian Oldenburg.

Dilaporkan, Niels H selalu tampil cemerlang saat menjadi perawat di klinik Delmenhorst.

Bekas rekan kerjanya berkisah betapa ia selalu sigap dan berulangkali menyelamatkan nyawa pasien lewat proses reanimasi.

Saat itu tidak ada yang tahu bahwa Niels H sendiri yang membuat kondisi pasien memburuk untuk bisa menyelamatkan nyawa yang bersangkutan di detik-detik terakhir.

Hal tersebut dilakukan Niels demi membangun reputasi mentereng sebagai perawat.

Sebagian pasien berhasil diselamatkan. Tapi setidaknya dalam 30 kasus, Niels H gagal menghidupkan kembali pasien yang sekarat lantaran overdosis.

"Manusia cuma boneka buat Anda," tukas ketua majelis hakim kepada sang pelaku dalam persidangan tahun 2015.

Bahwa pihak rumah sakit tidak menyadari tingginya tingkat kematian pasien di bawah pengawasan pelaku kini turut dipertanyakan kepolisian.

"Tahun 2003/2004 kasus kematian tiba-tiba melonjak menjadi sepuluh persen," kata seorang dokter kepala di klinik Demenhorst.

"Besar kemungkinan bahwa pembunuhan di Delmenhorst bisa dicegah," tutur Kepala Polisi, Kuehme.

Kini Kejaksaan melancarkan penyelidikan terhadap delapan pegawai manajemen rumah sakit dengan tuduhan pembunuhan lewat pembiaran.

(kompas.com)