Kisah Bob Sadino, Menghormati Orang Lain Tanpa Melihat Siapa Dia

Katharina Tatik

Editor

Setelah Sakit Dua Bulan, Bob Sadino Meninggal Dunia
Setelah Sakit Dua Bulan, Bob Sadino Meninggal Dunia

Intisari-Online.com – Kisah berikut ini pernah disampaikan oleh Bob Sadino (alm) dalam sebuah pertemuan.

Pada suatu pagi terlihat seorang wanita berpenampilan menarik, berusia 40an, sambil membawa anaknya memasuki area perkantoran sebuah perusahaan terkenal.

Karena masih sepi, mereka duduk di taman samping gedung. Mereka bermaksud sarapan sambil menikmati hamparan rumput hijau.

Selesai makan, wanita itu membuang dengan sembarangan tisu yang bekas dipakainya.

Baca Juga : Jalan Sunyi Jenderal Hoegeng, Jalannya Para Pemberani

Tak jauh dari tempat itu, seorang kakek tua berpakaian sederhana memegang gunting sedang memotong ranting-ranting.

Ia menghampiri dan memungut sampah tisu itu dan membuangnya ke tempat sampah.

Beberapa waktu kemudian, kembali wanita itu membuang tisu lagi.

Tanpa rasa sungkan kembali si kakek memungut dan membuangnya ke tempat sampah.

Baca Juga : Coba Pilih 1 dari 9 Pohon Ini, Jawabannya Akan Beritahu Perubahan Anda di Tahun 2019

Sambil menunjuk ke arah sang kakek, wanita itu dengan angkuh berkata kepada anaknya:

“Nak, kamu lihat, jika kamu tidak sekolah dengan benar, nanti kamu cuma jadi seperti kakek itu, kerjanya mungutin dan membuang sampah, pekerjaan kotor seperti kakek itu.”

Si kakek meletakkan gunting dan menyapa wanita itu, “Maaf, ini taman pribadi, bagaimana ibu bisa masuk ke sini?”

Wanita itu dengan angkuh menjawab, “Aku adalah calon manager yang dipanggil oleh perusahaan ini.”

Pada waktu yang bersamaan seorang pria dengan sangat sopan dan hormat datang menghampiri sambil berkata kepada kakek tua itu:

“Pak Presdir, saya hanya mau mengingatkan bahwa rapat sebentar lagi akan dimulai.”

Baca Juga : Kisah Keanu Reeves yang Mengiris Hati, Anomali Selebritas Holywood

Kakek itu mengangguk, lalu sambil mengarahkan matanya kepada wanita itu, ia berkata:

“Manager, tolong untuk wanita ini, saya sampaikan ia tidak cocok untuk mengisi posisi apa pun di perusahaan kita.”

Sambil melirik ke arah wanita itu, sang Manager kemudian menjawab, “Bapak Pak Presdir, kami akan laksanakan sesuai perintah Bapak.”

Setelah itu, sambil berjongkok, kakek tua itu membelai kepala si anak:

“Nak, di dunia ini, yang terpenting adalah belajar untuk menghormati orang lain. Siapapun dia, direktur ataupun tukang sampah.”

Wanita itu tertunduk malu, tanpa berani memandang si kakek tua itu.

Baca Juga : Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak

Artikel Terkait