Intisari-Online.com – Sebuah kebakaran hebat melanda hutan lebat. Tumpukan daun kering yang mudah terbakar dan terbawa angin kencang dengan cepat menyebarkan api. Hewan-hewan ketakutan dan melarikan diri untuk menyelamatkan hidup mereka.
Dua ekor monyet tinggal di hutan yang terbakar itu. Seekor buta, dan yang lain lumpuh. Mereka berteriak minta tolong tetapi teman-teman dan kerabat mereka meninggalkan mereka.
Mereka mendengar satu sama lain. Monyet lumpuh melihat monyet yang buta tak berdaya dan datang mendekatinya secepat yang ia bisa. Ia mengatakan kepada monyet yang buta, “Teman, hanya ada satu cara untuk melarikan diri dari amukan api ini. Kau bisa bergerak cepat dan aku bisa melihat dengan baik. Mari kita bergerak bersama-sama.”
Monyet yang buta langsung setuju dan membungkuk. Lalu, monyet yang lumpuh segera naik di punggung monyet buta, yang kemudian bergerak mengikuti arahan dari monyet lumpuh. Mereka bisa bergerak cepat melalui daerah sempit sebelum api sampai ke daerah itu.
Mereka pun akhirnya sampai ke tempat yang aman dari kebakaran hebat itu. Mereka berpelukan dan mengucapkan terima kasih satu sama lain. Mereka berjanji untuk tetap bersama sebagai sahabat terbaik untuk sisa hidup mereka. Teman-teman mereka meminta maaf karena meninggalkan mereka pada saat-saat berbahaya dan mereka pun menjadi teman lagi.
Seorang teman memang benar-benar membutuhkan teman. Teman selalu menunjukkan cinta mereka. Siapa lagi kalau bukan untuk berbagi masalah?