Damai yang Sempurna

K. Tatik Wardayati

Penulis

Damai yang Sempurna
Damai yang Sempurna

Intisari-Online.com – Seorang guru bahasa Inggris sedang memberikan dikte di sebuah kelas. Murid-muridnya diminta untuk menuliskan kata-kata yang didiktekan oleh guru. Mereka yang menulis setiap huruf dengan benar, tanpa kesalahan dalam ejaan, anak menerima hadiah.

Guru memulai tesnya dengan memberikan kata pertama, yaitu peace. Para murid pun mulai menulis. Seorang anak yang pintar, berdiri, dan bertanya pada gurunya, “Bu, saya tahu tiga kata diucapkan sama. Yang ini harus ditulis bagaimana?”

Maksud anak itu adalah tiga kata yang terdengar serupa, yaitu peace, piece, dan peas. Guru lupa bahwa saat itu tes sedang berlangsung, tapi ia mencoba untuk memberikan keterangan supaya jelas. “Ini adalah tentang perdamaian, peace,” kata sang Guru. Terdengar gemuruh tertawa teman-teman.

Sementara di tempat lain, dalam sebuah kompetisi melukis di sekolah, para murid diminta untuk melukis dengan tema ‘perdamaian’. Dua lukisan dipilih dari ratusan lukisan untuk menjadi pemenangnya. Para ahli lukis diminta untuk melihat kedua lukisa.

Satu lukisan menggambarkan pemandangan yang indah. Ada gunung-gunung tertutup oleh hamparan hijau yang subur dan danau yang tenang dengan air yang jernih, sampai-sampai pegunungan hijau dan langit biru terlihat dengan awan putih yang halus. Di sekitar danau terlukis pohon-pohon hijau berbuah lebat dan bunga-bunga yang indah. Seekor burung cantik sedang menikmati istirahatnya di sarang yang aman di atas pohon yang tinggi dan tidak ada gangguan. Setiap bagian dari lukisan menggambarkan kehidupan indah yang sempurna.

Sedangkan lukisan kedua, digambarkan sebuah pegunungan tandus dan liar dengan awan hitam pekat dan kilat bersambaran menunjukkan terjadi badai berat. Air terjun marah dengan aliran air deras di atas bukit berbatu. Pohon-pohon dengan cabang membungkuk karena terpaan angin dan kekerasan. Dalam celah di batu besar, sebuah pohon kecil menunjukkan sarang kecil di atasnya. Di dalam sarang terlihat burung kecil, dengan paruh yang sedikit terbuka, jelas menyanyikan musik yang merdu, dalam keadaan damai sempurna meskipun dikelilingi oleh alam yang ganas.

Para ahli meneliti kedua gambar itu, akhirnya memberikan gelar pertama pada gambar yang kedua. Damai yang sempurna adalah hati seseorang yang tenang saat berada di tengah-tengah semua gangguan y ang tidak bisa dihindari, yaitu masalah, kerja keras, dan kebisingan.

Jelas bahwa damai bukanlah keadaan istirahat yang bisa dinikmati di lingkungan yang tenang dan diam tanpa gangguan. Damai dari Tuhan akan menjaga kita dalam keadaan damai meski kita berada dalam prahara kehidupan.