Intisari-Online.com - Momen Lebaran tak hanya identik dengan silaturahmi dan ketupat, tapi juga tradisi ziarah kubur.
Di momen penuh makna ini, kita mengunjungi makam keluarga tercinta, mengenang mereka, dan memanjatkan doa ziarah kubur saat lebaran.
Doa-doa ini menjadi perantara untuk memohon ampunan dan rahmat Allah bagi mereka yang telah berpulang.
Selain itu, ziarah kubur juga menjadi pengingat bagi kita tentang kematian dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
Pada artikel ini, kita akan mengulas tuntunan doa ziarah kubur saat lebaran, berdasarkan anjuran Rasulullah SAW dan sunnah.
Kita juga akan membahas adab dan tata cara ziarah kubur yang sesuai dengan ajaran Islam.
Tradisi Ziarah Kubur di Hari Raya Idul Fitri
Di antara tradisi yang melekat erat dengan Hari Raya Idul Fitri adalah ziarah kubur.
Momen ini menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk mengunjungi makam keluarga dan orang-orang tercinta yang telah mendahului.
Meskipun ziarah kubur dapat dilakukan kapan saja, tradisi ini terasa istimewa ketika dilakukan di Hari Raya.
Baca Juga: 35 Kata-kata untuk Hampers Lebaran, Simpel tapi Menyentuh Hati
Di momen penuh kemenangan ini, umat Islam tidak hanya merayakan kemenangan melawan hawa nafsu, tetapi juga merenungkan kematian dan kehidupan akhirat.
Tujuan utama ziarah kubur adalah untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal.
Doa-doa yang dipanjatkan diharapkan dapat memberikan ketenangan bagi mereka di alam kubur.
Selain itu, ziarah kubur juga menjadi pengingat bagi yang masih hidup bahwa kematian adalah suatu keniscayaan.
Oleh karena itu, ziarah kubur di Hari Raya Idul Fitri memiliki hukum yang boleh, selama tujuannya untuk mengingatkan diri akan kehidupan setelah kematian dan mendoakan orang-orang yang telah meninggal.
Tradisi ini menjadi momen refleksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
حديث بريدة قال : قال رسول الله صلى الله علية وسلم :"قد كنت نهيتكم عن زيارة القبور فقد أذن لمحمد في زيارة قبر أمه فزورها فإنها تذكر الآخرة"رواة الترمذي (3/370)
Artinya, "Hadits dari Buraidah ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda “Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah! karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat."
Doa Ziarah Kubur Rasulullah SAW
Di antara amalan yang dianjurkan saat berziarah kubur adalah membaca doa.
Dalam hal ini, Rasulullah SAW telah mencontohkan doa yang dapat diamalkan saat mengunjungi makam para pendahulu.
Baca Juga: 35 Ucapan Lebaran dari Perusahaan, Simpel tapi Penuh Makna Mendalam
Menurut riwayat dari NU Online, setiap kali keluar rumah pada akhir malam menuju Baqi’ (makam para sahabat di Madinah), Rasulullah SAW selalu menyapa penduduk makam dengan kalimat berikut:
السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ
Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn
Artinya: Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.
Setelah mengucapkan salam, Rasulullah SAW kemudian menyambungnya dengan doa, "Ya Allah, ampunilah orang-orang yang disemayamkan di Baqi'."
Doa ini dapat dimodifikasi dengan menyebut nama para ahli kubur di tempat peziarah berkunjung.
Selain mendoakan, ziarah kubur juga menjadi momen refleksi diri untuk menyadari bahwa suatu saat nanti, kita pun akan berada di dalam tanah.
Oleh karena itu, marilah kita jadikan momen ziarah kubur sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
Doa Ziarah Kubur: Melengkapi Kunjungan dengan Untaian Doa
Ziarah kubur tak hanya tentang memanjatkan doa bagi yang telah tiada, tapi juga kesempatan memperbanyak amalan.
Imam Nawawi dalam Al-Adzkâr menganjurkan para peziarah untuk memperbanyak bacaan Al-Quran, dzikir, dan doa.
Baca Juga: 35 Ucapan Lebaran untuk Mertua, Penuh Kehangatan dan Doa yang Tulus
Tak hanya untuk penghuni kubur yang dikunjungi, doa tersebut dapat dikhususkan bagi seluruh umat Islam yang telah meninggal dunia.
Berikut beberapa bacaan doa yang dianjurkan saat berziarah kubur:
1) Doa untuk Orang Tua
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.
Artinya: Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orangtuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil.
2) Doa Ampunan Muslim
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا
Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā’i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā’inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddātinā, wa asātidzatinā, wa mu‘allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi ‘alaynā.
Artinya: Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.
3) Doa Rahmat dan Syafaat
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ.
Allāhummaghfir lahum, warhamhum, wa ‘āfihim, wa‘fu ‘anhum. Allāhumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafā’ata ‘alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun rasūlullāh.
Artinya: Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.
4) Doa Sapu Jagad
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ …
Rabbanā ātina fid duniā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūna, wa salāmun ‘alal mursalīna, wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin, wa ‘alā ālihī, wa shahbihī, wa sallama, wal hamdulillāhi rabbil ‘alamīn. Al-Fatihah.
Artinya: Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam (baca Surat Al-Fatihah).
Dengan memahami tuntunan doa ziarah kubur saat lebaran, kita dapat memaksimalkan momen ini untuk mendoakan dan mendoakan diri sendiri.
Semoga amalan doa ziarah kubur saat lebaran ini menjadi pengikat tali kasih antar dunia dan akhirat.
Baca Juga: 35 Ucapan Selamat Libur Lebaran 2024, Penuh Keceriaan dan Doa