Cinta Terbesar adalah Saat Seseorang Mengorbankan Dirinya bagi Orang Lain

K. Tatik Wardayati

Penulis

Cinta Terbesar adalah Saat Seseorang Mengorbankan Dirinya bagi Orang Lain
Cinta Terbesar adalah Saat Seseorang Mengorbankan Dirinya bagi Orang Lain

Intisari-Online.com – Alkisah, seorang janda tua memiliki anak tunggal. Ia sangat miskin dan tinggal di sebuah pondok kecil di sebuah desa yang terpencil.

Wanita tua itu bekerja dengan susah payah, mengalami kemiskinan yang tetap, dan sering kali kelapasan. Ketika anaknya tumbuh dewasa, ia bergabung dengan tentara kaisar. Pria muda ini sangat jujur, patuh, dan ketat mengikuti ajaran ibunya sepanjang hidupnya.

Suatu hari, pemuda ini menyaksikan kejahatan serius yang dilakukan oleh beberapa rekannya. Mereka menyusun rencana untuk menjebak pemuda ini karena takut bahwa ia akan mengungkapkan rahasia mereka kepada kaisar. Mereka membuat tuduhan palsu bahwa pemuda ini membuat kejahatan besar dan mereka bersedia memberikan kesaksian palsu atas pemuda ini. Akhirnya pemuda yang tidak bersalah ini ditangkap, diadili, dan dihukum mati.

Berita sedih ini terdengar sampai ke telinga Ibunya. Ia terkejut. Ia yakin bahwa anaknya tidak bersalah. Ada sangat sedikit waktu yang tersisa sebelum pelaksanaan hukuman mati putra kesayangannya. Tida ada seorang pun yang bisa membantu mereka. Maka ia berlari secepat yang ia bisa ke istana kaisar yang sangat jauh, hanya untuk memohon belas kasihan.

Wanita tua itu lupa akan penyakitnya dan usia tuanya. Ia tidak peduli apakah memiliki makanan atau minuman untuk perjalanannya. Ia benar-benar kelelahan dan patah hati, ketika ia mencapai istana kaisar dan tersungkur di kaki kaisar. Terengah-engah karena kelelahan yang amat sangat, wanita tua itu memohon belas kasihan dengan menggunakan kata-katanya yang semakin tidak jelas. Lalu, wanita tua itu pingsan dan menghembuskan napas terakhir.

Karena sangat tersentuh oleh kasih sayang dan pengorbanan wanita tua itu, kaisar memerintahakan agar pelaksanaan hukuman mati prajuritnya ditangguhkan. Ia memerintahkan penyelidikan baru dan rinci tentang tuduhan terhadap pemuda itu. Ia mengutus tim yang adil dan jujur untuk kembali menyelidiki kasus tersebut. Mereka p un berhasil membangun kepolosan para tentara dan mengumpulkan bukti-bukti terhadap orang-orang di balik konspirasi untuk mengarang tuduhan palsu terhadap pemuda itu.

Akhirnya, kaisar membebaskan prajurit itu dan membebaskannya dari penjara. Musuh-musuhnya ditangkap dan dipenjarakan. Prajurit itu pun bergegas ke tempat di mana ibunya dimakamkan. Ia menangis dan jatuh bersujud di tanah makam ibunya.

Cinta terbesar seseorang untuk teman-temannya adalah yang memberikan nyawanya bagi mereka.