Beginilah Silsilah Keluarga Al-Abbas Dan Para Penguasa Daulah Abbasiyah Sampai Yang Terakhir Dikalahkan Mongol

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Beginilah Silsilah Keluarga Al-Abbas Dan Para Penguasa Daulah Abbasiyah Sampai Yang Terakhir Dikalahkan Mongol.
Beginilah Silsilah Keluarga Al-Abbas Dan Para Penguasa Daulah Abbasiyah Sampai Yang Terakhir Dikalahkan Mongol.

Intisari-Online.com -Kekhalifahan Islam kedua setelah Khulafaur Rasyidin adalah Bani Abbasiyah yang berkuasa di Baghdad.

Bani Abbasiyah berkuasa setelah mengalahkan Bani Umayyah dalam Revolusi Abbasiyah.

Beginilah Silsilah Keluarga Al-Abbas Dan Para Penguasa Daulah Abbasiyah Sampai Yang Terakhir Dikalahkan Mongol.

Seperti disebut di awal, Kekhalifahan Bani Abbasiyah merupakan kekhalifahan Islam kedua setelah Khulafaur Rasyidin atau ketiga setelah wafatnya Nabi Muhammad.

Kekhalifahan ini didirikan oleh dinasti keturunan dari paman Nabi Muhammad, Abbas bin Abdul-Muththalib (566-652).

Dinasti Abbasiyah memerintah sebagai khalifah di Baghdad, Irak, setelah menggulingkan Kekhalifahan Umayyah dalam Revolusi Abbasiyah pada 750 masehi.

Khalifah Abbasiyah memindahkan Ibu Kota pemerintahan dari Damaskus ke Baghdad.

Selama lima abad pemerintahannya, kekhalifahan ini berhasil menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dunia.

Revolusi Abbasiyah

Kekhalifahan Abbasiyah berusaha menggulingkan Kekhalifahan Umayyah karena mengklaim sebagai penerus sejati Nabi Muhammad, berdasarkan garis keturunan mereka yang lebih dekat.

Pemberontakan yang dilakukan Bani Abbasiyah didukung oleh sebagian besar orang Arab yang dirugikan dengan tambahan faksi Yaman dan Mawali mereka.

Baca Juga: Inilah Fakta Sejarah Tentang Abu Al-Abbas Yang Harus Kita Ketahui

Muhammad bin Ali, cicit dari Abbas, kemudian mulai menjalankan kampanye untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Bani Hasyim di Parsi pada masa pemerintahan Khalifah Umar II.

Pada masa pemerintahan Khalifah Marwan II, pertentangan mereka semakin memuncak.

Akhirnya pada 750 masehi, Abu al-Abbas al-Saffah berhasil meruntuhkan Dinasti Umayyah dan kemudian dilantik sebagai khalifah.

Masa pemerintahan dan pucak keemasan

Selama masa pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah menerapkan pola pemerintahan yang berbeda-beda, sesuai perubahan politik, sosial, dan budaya.

Kekuasaan dinasti ini berlangsung selama lima abad, yakni dari tahun 132 H (750 M) sampai 656 H (1258 M).

Para ahli biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi lima periode, sebagai berikut.

Periode Pertama (750 M - 847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.

Periode Kedua (847 M - 945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama.

Periode Ketiga (945 M - 1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani Buwaih dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga masa pengaruh Persia kedua.

Periode Keempat (1055 M - l194 M), masa kekuasaan daulah Bani Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua.

Periode Kelima (1194 M - 1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar Baghdad dan diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol.

Sementara pemimpin yang berhasil membawa Kekhalifahan Abbasiyah pada masa keemasannya adalah sebagai berikut.

1. Al-Mahdi (775-785 M)

2. Al-Hadi (775- 786 M)

3. Harun Ar-Rasyid (786-809 M)

4. Al-Ma'mun (813-833 M)

5. Al-Mu'tashim (833-842 M)

6. Al-Watsiq (842-847 M)

7. Al-Mutawakkil (847-861 M)

Pada masa kepemimpinan Al-Mahdi, perekonomian mulai meningkat.

Utamanya peningkatan di sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga dan besi.

Selain itu, para pedagang yang transit dari Timur dan Barat juga banyak membawa kekayaan.

Pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid dan putranya, Al-Ma'mun, kekayaan negara banyak dimanfaatkan untuk keperluan sosial, seperti mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi.

Selama pemerintahannya, Bani Abbasiyah berhasil mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu pengetahuan.

Faktor yang paling utama penyebab tumbuhnya peradaban ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah adalah didirikannya tempat-tempat pendidikan, seperti akademi dan perpustakaan.

Pada masa itu, perpustakaan berperan layaknya universitas pada zaman sekarang.

Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan berada pada zaman keemasannya.

Hal tersebut menjelaskan perkembangan pada bidang ekonomi, pendidikan dan hukum pada masa Dinasti Abbasiyah.

Pada masa inilah negara Islam menempatkan diri sebagai negara terkuat dan tak tertandingi.

Jatuhnya Kekhalifahan Abbasiyah

Runtuhnya Kekhalifahan Abbasiyah dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.

Persaingan antarbangsa

Khilafah Abbasiyah didirikan oleh Bani Abbas yang bersekutu dengan orang-orang Persia.

Namun dalam prosesnya, orang-orang Persia tidak merasa puasdan menginginkan sebuah dinasti dengan staf dari negaranya.

Sementara bangsa Arab beranggapan bahwa mereka istimewa dan menganggap rendah bangsa non-Arab.

Oleh karena itu, muncullah dinasti-dinasti yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Baghdad.

Kemerosotan ekonomi

Meski sempat bergelimang kekayaan, Kekhalifahan Abbasiyah mulai mengalami kemunduran di bidang ekonomi karena pendapatan terus menurun sementara pengeluaran mereka terus meningkat.

Perang Salib

Perang Salib yang berlangsung selama beberapa periode tidak hanya menelan banyak korban, tetapi juga menimbulkan kerugian yang besar.

Serangan Bangsa Mongol dan jatuhnya Baghdad

Pada 1258 masehi, tentara Mongol yang berkekuatan sekitar 200.000 orang menyerang Baghdad.

Penguasa terakhir Kekhalifahan Abbasiyah benar-benar tidak berdaya membendung tentara mongol sebanyak itu.

Jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol secara otomatis mengakhiri kekuasaan Bani Abbasiyah.

Inilah silsilah para penguasa Bani Abbasiyah

1. As-Saffah berkuasa tahun 750-754

2. Al-Mansur berkuasa tahun 754-775

3. Al-Mahdi berkuasa tahun 775-785

4. Al-Hadi berkuasa tahun 785-786

5. Ar-Rasyid berkuasa tahun 786-809

6. Al-Amin berkuasa tahun 809-813

7. Al-Ma’mun berkuasa tahun 813-833

8. Al-Mu’tasim berkuasa tahun 833-842

9. Al-Watsiq berkuasa tahun 842-847

10. Al-Mutawakkil berkuasa tahun 847-861

11. Al-Muntashir berkuasa tahun 861-862

12. Al-Musta’in berkuasa tahun 862-866

13. Al-Mu’Tazz berkuasa tahun 866-869

14. Al-Muhtadi berkuasa tahun 869-870

15. Al-Mu’Tamid berkuasa tahun 870-892

16. Al-Mu’Tadhid berkuasa tahun 892-902

17. Al-Muktafi berkuasa tahun 902-908

18. Al-Muqtadir berkuasa tahun 908-935

19. Al-Qahir berkuasa tahun 932-934

20. Ar-Radhi berkuasa tahun 934-940

21. Al-Muttaqi berkuasa tahun 940-944

22. Al-Mustakfi berkuasa tahun 944-946

23. Al-Muthi berkuasa tahun 946-974

24. Ath-Tha’i berkuasa tahun 974-991

25. Al-Qadir berkuasa tahun 991-1031

26. Al-Qa’im berkuasa tahun 1031-1075

27. Al-Muqtadi berkuasa tahun 1075-1094

28. Al-Mustazhir berkuasa tahun 1094-1118

29. Al-Mustarsyid berkuasa tahun 1118-1135

30. Ar-Rasyid berkuasa tahun 1135-1136

31. Al-Muqtafi berkuasa tahun 1136-1160

32. Al-Mustanjid berkuasa tahun 1160-1170

33. Al-Mustadhi’ berkuasa tahun 1170-1180

34. An-Nashir berkuasa tahun 1180-1225

35. Azh-Zhahir berkuasa tahun 1225-1226

36. Al-Mustanshir berkuasa tahun 1226-1242

37. Al-Musta’shim berkuasa tahun 1242-1258

ItulahSilsilah Keluarga Al-Abbas Dan Para Penguasa Daulah Abbasiyah Sampai Yang Terakhir Dikalahkan Mongol, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Inilah Seni Yang Berkembang Pada Masa Bani Abbasiyah Yang Berkontribusi Terhadap Kesenian Di Era Modern

Artikel Terkait