Intisari-Online.com – Seorang pria menerima domba sebagai hadiah dari seorang teman. Dengan senang hati, ia membawa pulang domba itu. Tiga orang pencuri menyaksikan perjalanannya. Mereka merencanakan untuk mencuri domba yang dibawa oleh pria tadi.
Pencuri pertama, berpura-pura menjadi wisatawan, mendekati pria itu dan bertanya, “Ke mana Anda hendak pergi, dan menarik anjing ini bersama dengan Anda?”
Pria itu menjawab dengan polos, “Anda keliru. Ini bukan anjing. Ini adalah anak domba. Aku mendapatkannya sebagai hadiah, dan akan membawanya pulang.” Pria itu lalu mengangkat anak dombanya dan melanjutkan perjalanan sambil membawa domba di pundaknya.
Beberapa saat kemudian, pencuri kedua datang. Ia bertanya kepada pria itu, “Hai, kenapa Anda membawa anjing itu di pundak Anda?”
Pria itu menegaskan bahwa itu adalah domba dan bukan anjing. Tetapi pertanyaan itu diulang terus hingga membuat sedikit keraguan dalam pikirannya. Ia memeriksa dombanya dengan hati-hati dan terus membawanya.
Setelah beberapa saat, pencuri ketiga muncul yang berpura-pura menjadi wisatawan lain. Ia bertanya kepada pria itu, “Hei, kenapa kau membawa anjing berharga di pundakmu?”
Pria itu sekarang berada dalam kebingungan. Ia berpikir bahwa pendapat dari tiga orang yang berbeda tentunya tidak mungkin salah. Ia yakin bahwa ia telah membawa anjing. Ia mengutuk temannya yang memberinya hewan itu dan meninggalkan domba itu di jalan. Ia berjalan pulang dengan gembira, lega tanpa beban.
Dua pencuri yang bertemu dengan pria itu sebelumnya rupanya diam-diam mengikutinya. Mereka kemudian bergabung dengan pencuri ketiga dan menangkap anak domba itu. Mereka senang karena mudah sekali menipu pria itu. Mereka kemudian menyembelih anak domba itu, memasak, dan menikmati makan malam mewah bersama teman-teman mereka.
Dalam kehidupan kita, terkadang orang menyamar menjadi orang lain yang kemudian mencoba untuk menasihati dan membingungkan kita dengan kata-kata fasih mereka. Mereka kemudian menafsirkan sesuatu dan berpendapat bahwa apa yang telah kita lakukan adalah salah. Untuk itu kita harus menyadari trik yang telah mereka lakukan. Jangan sampai kita tersesat oleh kata-kata mereka.