Intisari-online.com - Pancasila, dasar negara Indonesia, bukan sekadar deretan kata-kata sakti.
Di baliknya terhampar kisah panjang penuh pergolakan dan dinamika, menandai perjalanan bangsa menuju kemerdekaan dan persatuan.
Artikel ini akan mengupas perbedaan sejarah Pancasila di masa pengusulan hingga pengesahannya, menengok kembali momen-momen krusial yang membentuk identitas bangsa ini.
1. Masa Pengusulan: Lahirnya Cita-Cita Bangsa
Sidang BPUPKI: Lahirnya Pancasila diawali di Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada Mei-Juni 1945.
Para pendiri bangsa mencurahkan ide dan gagasannya, melahirkan lima sila yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.
Masing-masing sila mencerminkan cita-cita luhur bangsa:
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Kebijaksanaan Musyawarah/Mufakat
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Baca Juga: Jelaskan Hubungan Manusia Dengan Sejarah Dan Kenapa Keduanya Tak Bisa Dipisahkan
Perdebatan dan Modifikasi: Di balik gagasan mulia ini, terdapat perdebatan sengit. Rumusan
"Ketuhanan Yang Maha Esa" sempat digantikan dengan "Perikebangsaan" dan "Peri Kemanusiaan".
Namun, atas perjuangan para tokoh seperti KH. Wahid Hasyim dan Mohammad Hatta, rumusan final Pancasila disepakati pada 1 Juni 1945.
2. Menuju Pengesahan: Tantangan dan Kemenangan
Perjalanan Menuju Sidang MPR: Pancasila masih harus melewati berbagai rintangan.
Di masa pendudukan Jepang, rumusan Pancasila dirahasiakan.
Setelah kemerdekaan, Pancasila digemakan dalam Deklarasi Kemerdekaan Indonesia dan Piagam Jakarta.
Namun, Piagam Jakarta menuai kontroversi karena mencantumkan frasa "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya".
Sidang MPR: Puncaknya, Sidang MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) pada 18 Agustus 1945 menjadi momen krusial.
Pancasila dibahas dan disahkan sebagai dasar negara Indonesia. Detik bersejarah ini menandai kemenangan cita-cita luhur para pendiri bangsa.
Perbedaan Signifikan: Dari Gagasan hingga Dasar Negara
Perubahan Rumusan: Perbedaan utama terletak pada rumusan sila pertama. Di masa pengususan, terdapat dua versi: "Ketuhanan Yang Maha Esa" dan "Perikebangsaan". Pada akhirnya, "Ketuhanan Yang Maha Esa" disepakati sebagai rumusan final.
Peran Tokoh: Peran para tokoh bangsa seperti Soekarno, Mohammad Hatta, KH. Wahid Hasyim, dan Abikusno Tjokrodirono sangatlah krusial dalam merumuskan dan memperjuangkan Pancasila.
Makna dan Dampak: Pengesahan Pancasila bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan momen monumental yang melahirkan identitas dan pemersatu bangsa.
Pancasila menjadi landasan moral dan filosofis bagi Indonesia dalam membangun negara yang demokratis, adil, dan sejahtera.
Kesimpulan
Sejarah Pancasila adalah kisah inspiratif tentang perjuangan dan kebersamaan.
Dari gagasan di tengah pergolakan hingga pengesahan sebagai dasar negara, Pancasila menjadi bukti nyata bahwa persatuan dan tekad yang kuat mampu melahirkan cita-cita luhur bangsa.
Demikianlah, penjelasanperbedaan sejarah Pancasila di masa pengusulan hingga pengesahannya.