Intisari-online.com - Sultan Iskandar Muda adalah salah satu penguasa terbesar dan terkenal dalam sejarah Kerajaan Aceh.
Lantas, apa peran Sultan Iskandar Muda pada Kerajaan Aceh?
Ia berkuasa dari tahun 1607 hingga 1636 dan berhasil membawa Aceh ke puncak kejayaannya, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun budaya.
Berikut adalah beberapa peran penting yang dimainkan oleh Sultan Iskandar Muda pada Kerajaan Aceh:
Perluasan Wilayah dan Kekuasaan
Salah satu peran utama Sultan Iskandar Muda adalah memperluas wilayah dan kekuasaan Aceh hingga mencakup sebagian besar Sumatra, Semenanjung Malaya, dan sebagian pantai barat Kalimantan.
Ia melakukan berbagai penaklukan dan penyerangan terhadap kerajaan-kerajaan tetangga, seperti Aru, Deli, Pahang, Kedah, Perak, Barus, Pasaman, Tiku, Selebar, Pariaman, dan Johor.
Ia juga berusaha mengusir pengaruh Portugis yang telah menduduki Malaka sejak 1511.
Meskipun ia tidak berhasil merebut Malaka, ia berhasil mengganggu perdagangan dan keamanan Portugis di kawasan tersebut.
Ia juga menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara, seperti Mataram, Banten, dan Makassar, serta mengirim utusan ke Mekkah, Turki, dan Persia.
Peningkatan Perekonomian dan Perdagangan
Peran lain yang dimainkan oleh Sultan Iskandar Muda adalah meningkatkan perekonomian dan perdagangan Aceh.
Baca Juga: Sebab Keruntuhan Kerajaan Kutai, Ditaklukkan 'Saudara' Sendiri?
Ia memanfaatkan posisi strategis Aceh sebagai jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, serta sebagai penghasil rempah-rempah, emas, dan mutiara.
Ia membangun pelabuhan-pelabuhan, gudang-gudang, dan benteng-benteng untuk melindungi dan mengatur aktivitas perdagangan.
Ia juga mengeluarkan mata uang sendiri yang bernama mata uang Iskandar Muda, yang terbuat dari emas dan perak.
Kemudian menjalin kerjasama dengan pedagang-pedagang asing, terutama dari Inggris, Perancis, dan Belanda, yang tertarik dengan produk-produk Aceh.
Ia memberikan berbagai kemudahan dan perlindungan kepada pedagang-pedagang asing, seperti bebas pajak, hak monopoli, dan izin mendirikan loji-loji.
Beliau juga mengirimkan cendera mata dan surat-surat persahabatan kepada raja-raja Eropa, seperti Ratu Elizabeth I, Raja James I, dan Raja Louis XIII.
Pembangunan Budaya dan Pendidikan
Peran lain yang tidak kalah penting dari Sultan Iskandar Muda adalah pembangunan budaya dan pendidikan Aceh.
Ia adalah seorang penguasa yang berwawasan luas dan mencintai ilmu pengetahuan.
Ia membangun berbagai fasilitas pendidikan, seperti madrasah, pesantren, dan perpustakaan.
Kemudian juga mengundang ulama-ulama dan cendekiawan-cendekiawan dari berbagai negara, seperti Syekh Abdurrauf Singkili, Syekh Nuruddin Ar-Raniri, Syekh Hamzah Fansuri, dan Syekh Shamsuddin As-Sumatrani.
Baca Juga: Mengapa Kerajaan Aceh Pada Awal Berdirinya Mengalami Kemajuan Pesat?
Ia juga mendukung pengembangan bahasa, sastra, dan seni Aceh, seperti syair, hikayat, tambo, dan tari.
Kemudian juga memperkaya budaya Aceh dengan mengadopsi berbagai unsur budaya dari daerah-daerah yang ditaklukkannya, seperti Pahang, Kedah, dan Johor.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Sultan Iskandar Muda memiliki peran yang sangat besar dan beragam pada Kerajaan Aceh.
Ia berhasil membawa Aceh ke puncak kejayaannya, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun budaya.
Juga meninggalkan berbagai warisan yang masih dapat dilihat dan dirasakan hingga saat ini, seperti makamnya yang menjadi situs bersejarah, nama-nama tempat dan institusi yang mengabadikan namanya, serta karya-karya sastra dan seni yang menggambarkan kebesaran dan keindahan Aceh pada masa itu.
Demikianlah, peran Sultan Iskandar Muda pada Kerajaan Aceh.
Sultan Iskandar Muda adalah salah satu tokoh sejarah yang patut dihormati dan diteladani oleh generasi-generasi Aceh dan Indonesia.