Intisari-Online.com - Memang, hanya menyediakan kerang rebus saja. Tapi di sini ada sembilan macam kerang. Tak melulu kerang hijau dan kerang dara yang banyak dijajakan di warung seafood lain. Kerang Kiloan Pak Rudi ini menyediakan kerang bulu, kerang bambu, kerang madu, sampai kerang simping.
Kedai ini terletak di kawasan Mayestik. Buka mulai pukul lima sore, warung ini tergolong bersih dan memiliki lahan parkir yang luas. Meski baru buka 14 Februari 2014 yang lalu, tapi ramainya bukan main. Tak heran, dalam tempo tiga jam saja Renaldi Wisaksono, si pemilik warung, sudah menutup kedainya.
Padahal, di hari biasa Rudi, panggilan Renaldi, menyediakan 120 - 150 kg kerang. Di akhir pekan stok 180 kg kerang pun ludes dalam waktu tiga jam saja.
Sesuai namanya, warung ini menjual kerang per kilogram. Bukan per porsi. Jadi harus pesan sedikitnya satu kilogram atau setengah kilogram untuk kerang bambu. "Selama ini banyak yang kurang puas makan di kedai yang menyajikan kerang dalam porsi kecil," kata Rudi.
Sebelum makan, pesan dulu kerangnya. Letaknya tak jauh dari meja kasir. Kerang yang kita pilih akan ditimbang di tempat lalu dikirim ke dapur untuk dimasak. Mau pakai nasi boleh, tidak juga tak mengapa. Kebanyakan sih hanya mengudap kerang.
Setelah sekitar 10 menit kerang yang kita pesan tadi diantar ke meja. Penyajian untuk tiap jenis kerang berbeda. Misalnya kerang bulu, kerang hijau, dan kerang dara ditaruh di sebuah wadah khusus berbahan baja nirkarat yang berlubang bagian bawahnya. Tujuannya agar air rebusan tidak tumpah ke meja tapi menggenang di piring di bawahnya. Sementara untuk kerang bambu disajikan di piring datar.
Sebagai pemanis penyajian, irisan jeruk nipis diletakkan di atas tumpukan kerang. Sedangkan untuk teman makan kerang, ada sambal alias saos. Yang membedakan kedai ini dengan kedai lainnya, ada sebelas macam sambal di sini. Ada saus kacang, saus padang, saus lado ijo, saus jamur, saus nanas manis, sampai saus bawang putih.
Ingin merasakan sensasi lain? Pesan saus jamur. Rasanya creamy, gurih, dan ditingkah asam dan pedas. Aroma jamur terasa wangi di dalam mulut. Jika kurang, pengunjung bisa meminta tambahan saus dengan cuma-cuma.
Menurut Rudi, tak ada yang istimewa dalam pemasakan kerangnya. Memang ada bumbu rahasia, namun kunci rasa kerangnya berasal dari bahan yang masih segar. Kecuali kerang bambu, kerang jenis lain dipasok dan disajikan pada hari yang sama. Pasokan ini berasal dari nelayan Kepulauan Seribu. Jika ada sisa pada hari itu, Rudi tak akan memakainya lagi keesokan harinya. Meski sudah masuk lemari es.
"Rasa kerang yang sudah mati terlalu lama akan berubah. Aromanya juga lebih amis," kata Rudi.
Harga kerang itu rata-rata di atas Rp30 ribu per kilonya. Kerang hijau goreng Rp32 ribu, kerang dara Rp34 ribu per kilo, kerang bambu Rp40 ribu per setengah kilo. (Surtan Siahaan/Tabloid Kontan)
Kerang Kiloan Pak Rudi Jln. Bumi No. 17 Mayestik Jakarta Koordinat Bumi: S6o23.9687' - E106o79.0139'