Nasi Ayam Bu Wido, Pakai Santan Kental dari Kelapa Tua

Agus Surono

Editor

Nasi Ayam Bu Wido, Pakai Santan Kental dari Kelapa Tua
Nasi Ayam Bu Wido, Pakai Santan Kental dari Kelapa Tua

Intisari-Online.com - Solo punya nasi liwet, Semarang punya nasi ayam. Sama seperti nasi liwet, nasi ayam dimasak dengan santan yang kental, dihidangkan bersama opor ayam yang gurih. Di Semarang, salah satu warung nasi ayam yang cukup terkenal adalah Nasi Ayam Bu Wido.

Di warung ini, kelapa memegang peranan penting karena menentukan kegurihan nasi ayam. Tiap hari Bu Wido membutuhkan sebanyak 20 kg kelapa tua untuk diolah menjadi santan kental dan encer.

Ayam yang dimasak opor hanya ayam kampung yang dagingnya padat. Ayam dimasak bersama santan selama enam jam sampai benar-benar empuk. Santan kental yang digunakan sebagai saus dibuat dari perasan air santan yang direbus di atas tungku arang batok kelapa selama lebih dari empat jam sampai benar-benar kental dan supergurih.

Tak tanggung-tanggung, seluruh proses memasak ini membutuhkan waktu seharian, mulai pukul 05.00 WIB hingga sore hari menjelang warung buka. Seluruh prosesnya masih dilakukan sendiri oleh Bu Wido dengan resep warisan neneknya yang ahli memasak nasi ayam.

Di warung Nasi Ayam Bu Wido, nasi ayam disajikanbersama sayur labu jipang dan sambal pedas-manis yang mengikuti selera Semarang. Penyajiannya dengan pincuk daun pisang yang disangga mangkuk besar.

Sepincuk nasi ayam, porsinya lumayan besar, dihidangkan dengan suwiran ayam, plus sayur rambak dan sayur labu jipang yang dimasak pedas. Siraman santan gurih khas opor yang berwarna kuning membuat rasanya semakin gurih. Pembeli dijamin tidak akan kerepotan ketika menaruh pincuk di atas meja karena ada penyangganya.

Sebagai teman nasi ayam, di meja tersedia lauk aneka sate dan rantang berisi santan kelapa kental yang berfungsi sebagai saus sate. Sate dibuat dari semua bagian ayam, mulai dari jeroan, hati, paru, telur, hingga ginjal.

Sate yang Anda pilih sebagai lauk bisa langsung dicocolkan ke dalam santan kental yang dijamin akan membuat sate menjadi makin gurih. Karena tidak mengandung garam, santan ini tidak terasa asin. Hanya rasa gurih dari sari kelapa yang kental.

Bu Wido yang asli Solo ini telah menjadi ahli nasi ayam sejak tahun 1958. Baru sekitar tahun 1993 Bu Wido bisamemiliki tempat berjualan permanen di Jln. Kemuning, yang lalu pindah ke Jln. Melati Selatan. Tidak begitu sulit menemukan warung ini. Dari arah Jln. Gajah Mada, ambil arah lurus saja sampai Anda sampai di Jln. Melati Selatan sebelum Hotel Telomoyo. Di sana berjajar banyak warung makan, salah satunya adalah Nasi Ayam Bu Wido.

Begitu warung Nasi Ayam Bu Wido buka, pembeli biasanya sudah antre. Antrean akan terus mengalir sampai nasi benar-benar habis. Dalam sehari, Bu Wido mampu menjual 200-250 porsi. (Wisata Jajan Solo Semarang 2009)

Nasi Ayam Bu WidoJln. Melati SelatanSemarangTlp. 024-3548206Buka tiap hari, pk. 16.30 - 22.00 WIB