Spekulan Membuat Saya Bisa Melanglang Buana

Agus Surono

Editor

Spekulan Membuat Saya Bisa Melanglang Buana
Spekulan Membuat Saya Bisa Melanglang Buana

Intisari-Online.com - Marcello Arrambide, seorang spekulan saham (pedagang saham yang melakukan jual beli saham pada hari yang sama) bercerita kepada BBC apa arti kebebasan yang diimpikan.

Ketika orang tahu saya meminjam AS$25.000 melalui skema pinjaman mahasiswa untuk memulai karier di bidang transaksi saham begitu lulus kuliah, mereka mungkin berpikir saya gila. Mereka menganggap aku tak bisa mengembalikan uang itu jika akhirnya kalah dan kehilangan AS25.000 itu pada bulan pertama.

Namun, sebagai orang yang merantau ke AS dari Venezueal tanpa bekal sesuatu pun ketika muda, saya tahu sukses itu membutuhkan kerja keras dan risiko. Saya bekerja penuh waktu di bank sembari sekolah. Di situ saya berkenalan dengan spekulan: memperoleh uang dari jual dan beli saham secara online.

Namun tujuan utama saya bukanlah ketenaran atau keberuntungan. Tujuan saya adalah kebebasan.

Sepanjang yang saya ingat, saya selalu ingin melakukan perbuatan yang berbeda. Semisal, saya tidak mau membuang waktu selama sejam, dua kali sehari, dalam lalu lintas yang padat untuk berangkat dan pulang kerja. Kira-kira 20 hari duduk dalam kemacetan selama setahun. Selama 10 tahun sudah hampir setahun sendiri waktu percuma itu. Makanya, saya ingin mengontrol waktu saya dan memiliki jadwal sendiri.

Hampir 5 tahun setelah karier saya di bursa saham, saya sudah mendapatkan kebebasan itu. Saya sudah mengunjungi lebih dari 80 negara dan tinggal di 12 negara di antaranya; saya sudah melanglang ke tujuh benua. Saya juga bisa berbicara dan mengerti sekitar 9 bahasa. Uang pinjaman sebesar AS$25.000 yang saya pinjam, sementara itu, sudah lunas beberapa tahun silam.

Saya jadi teringat ketika berada di Ethiopia dan melihat foto soal hutan batu di Madagaskar pada sebuah majalah perjalanan. Saya begitu terkesan dan langsung pada hari itu terbang menuju ke sana. Beberapa hari kemudian saya sudah di tengah hutan batu yang terkenal. Itulah kebebasan yang saya maksud.

Bekerja di bursa saham sangat fleksibel. Saya bisa membeli dan menjual saham selama sejam atau dua jam setiap hari, di mana pun saya berada. Saya juga bikin website, Wandering Trader, yang memberikan pelatihan kepada pelancong lain yang ingin belajar soal jual beli saham. Saya sudah melatih pesepeda, dokter, pelukis, dan bahkan mekanik. Salah satu anggota Wandering Trader dapat membawa seluruh keluarganya berlibur ke Italia selama sebulan dari hasil perdagangan saham.

Namun untuk mencapai itu semua tidaklah mudah. Apa yang saya peroleh jauh dari sebuah impian. Setelah lulus kuliah, saya bekerja dengan jadwal fleksibel sehingga masih bisa melihat pasar saham dari pukul 09 sampai sekitar pukul 13.00.Lalu saya bekerja mulai pukul 14.00 sampai 23.00. Di akhir pekan saya belajar pola dan dinamisasi pasar saham.

Lalu, ketika berlibur tiga minggu ke Argentina, saya baru menyadari bahwa ternyata melakukan perdagangan saham ketika berada jauh dari rumah lebih mudah dari yang saya perkirakan. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah komputer, koneksi internet yang stabil, dan sebuah strategi perdagangan saham yang jitu. Begitulah caranya saya mencapai kebebasan yang saya cari.

Melanglang dunia sembari melakukan transaksi saham mengajarkan saya akan banyak hal tentang diri saya dan kehidupan secara umum. Semisal, sebelumnya saya merupakan seorang yang sangat keras kepala dan tak sabaran. Belajar bagaimana transaksi saham harian dan beradaptasi dengan norma-norma pada kebudayaan berbeda saat melanglang mengajarkan saya untuk menjadi orang yang lebih fleksibel.

Semakin banyak saya melancong, semakin saya juga melihat banyak orang di belantara dunia ingin melakukan sesuatu yang sama. Tak peduli dari mana kita berasal. Setiap orang yang saya temui ingin memperbaiki kondisi hidup mereka. Setiap orang ingin mewujudkan mimpi mereka. Pada dasarnya kita semua berjuang untuk sebuah perubahan.

Beberapa hal penting untuk dingat

Spekulan memerlukan akses Internet yang handal, bisa ditemui di hampir semua negara di seluruh dunia. Beberapa tempat memang ada kendala, seperti di sebagian Afrika.

Menjadi spekulan berarti pekerjaan yang sendirian. Ini menjadi alasan saya memutuskan untuk melatih pedagang saham harian lainnya untuk membuat sebuah komunitas yang guyub dari para pedagang saham harian.

Menjadi spekulan bukanlah cara untuk kaya secara cepat. Menjadi pedagang saham yang konsisten dan menguntungkan butuh kerja keras, kesabaran, dan disiplin. Juga butuh strategi yang meminimalkan risiko. Bertransaksi dengan rencana yang membuat kita lebih banyak menang daripada kalah. Dan kemenangan kita lebih besar daripada kekalahan. Bertransaksi sejam dua jam memberikan kita upaya untuk memaksimalkan waktu di pasar dan membatasi kekalahan dengan tidak menahan posisi melewati hari. Banyak sentimen negatif atau positif yang beredar ketika saya berada jauh dari komputer.

Idenya adalah selalu meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan. Namun dengan berspekulasi, kita menerima bahwa kekalahan merupakan bagian dari permainan. Jadi, buatlah banyak kemenangan daripada kalah. Jika sudah melakukan hal itu, maka dunia adalah tempat kerja Anda.

Setuju?