Menikmati Kesejukan Pemandian Salodik Luwuk

Agus Surono

Editor

Menikmati Kesejukan Pemandian Salodik Luwuk
Menikmati Kesejukan Pemandian Salodik Luwuk

Intisari-Online.com - Selepas tanjakan hampir sepanjang 2 kilometer dari arah utara Luwuk, Kabupanten Banggai, Sulawesi Tengah, kesejukan tiba-tiba menerpa. Mobil sengaja dipacu pelan. Embusan angin dari sela pepohonan di tepi jalan trans-Sulawesi poros Luwuk-Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una, itu terasa mendamaikan.

Di kawasan ini terletak Permandian Pilaweanto. Pilaweanto dalam bahasa Saluan, suku besar di Banggai, berarti tempat peristirahatan. Namun, orang lebih mengenal tempat ini dengan nama Permandian Salodik.

Sesuai namanya, objek wisata alam ini berlokasi di Desa Salodik, Kecamatan Luwuk Utara, sekitar 30 km dari Luwuk atau hampir 630 km dari Palu, ibu kota Sulteng. Pengelolanya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Banggai.

Pemandian Salodik diapit oleh dua gunung dengan hutan yang masih perawan. Karena berada di kawasan pegunungan, lingkungan sekitar danau ini sangat sejuk. Tiupan angin membawa serta butir air.

Air di permandian lebih sejuk lagi. Ini kondisi yang didambakan karena Luwuk berada di tepi pantai nan panas. Jika berenang hingga lebih dari dua menit, keluar dari dalam lubuk air dipastikan badan menggigil.

Ada empat titik atau lubuk yang biasa dipakai oleh pengunjung untuk berendam. Namun, dua titik dengan masing-masing punya luncuran air adalah tempat favorit. Lubuk pertama yang berada di bawah luncuran 5 meter dengan elevasi rendah berkedalaman 4 meter. Biasanya orang dewasa mandi di sini.

Untuk anak-anak, tempat berenang berada persis di bawah lubuk pertama dengan kedalaman tidak lebih dari 2 meter. Luncuran airnya hanya setinggi 1 meter.

Baik di tempat permandian orang dewasa atau anak-anak, kondisi air jernih. Tidak ada sebutir pasir pun yang terlihat begitu air didapuk pada kedua telapak tangan. Kenikmatan obyek wisata ini juga tambah agung dengan berbagai cericit burung yang bertengger di pohon-pohon di sekitar permandian.

Tempat permandian ini dilengkapi dengan jalan setapak untuk menghubungkan satu titik dengan titik lain. Jalan-jalan ini terbebas dari dedaunan. Lumut pun hampir tak dijumpai. Pengunjung dijamin tak akan tergelincir.

Selain itu, tempat permandian tersebut juga dilengkapi sejumlah jembatan kayu mungil untuk melintas di atas alur sungai. Jembatan ini terawat. Pengunjung tak jarang berpose di atas jembatan.

Untuk berkumpul-kumpul, tersedia 15 gazebo yang seluruhnya dibuat dari papan. Warna lantai gazebo kehitaman, tetapi tidak licin. Sampah juga tidak terlihat di gazebo itu.

Terdapat sebuah restoran di tempat ini. Menu makannya lebih banyak bernuansa laut (seafood). Harganya terjangkau. Jika restoran penuh, pengunjung bisa menyambangi Salodik yang berjarak sekitar 2 km ke arah Ampana. Di sana terdapat sejumlah warung makan. (Kompas/Videlis Jemali)