Intisari-Online.com - Hampir semua dari kita memiliki naluri untuk berwisata. Tak peduli dari mana asalnya, melihat tempat baru dan merasakan budaya lain dari budayanya menjadi panggilan jiwa hampir semua orang. Bahkan ada yang memiliki daftar tempat wisata yang harus dikunjungi sebelum meninggal.
Tapi, ada beberapa tempat yang ternyata tidak sesuai dengan bayangan kita semula. Bisa jadi karena kita terlalu berharap banyak, atau objek itu sudah menjadi antiklimaks dalam perjalanan kita.
Berikut beberapa objek wisata yang “jangan terlalu diharapkan” versi Kristan Duvall, seorang penulis artikel di beberapa situs.
Hollywood Walk of Fame
Ketika membayangkan Hollywood, orang akan berpikir tentang kemewahan dan daya tarik yang ditawarkan Tinseltown – bahasa slank untuk Hollywood. Namun orang lokal tahu yang sesungguhnya: Hollywood bukanlah tempat yang tepat Anda kunjungi kecuali Anda sehat jasmani. Ini merupakan tempat yang penuh sesak dengan turis yang berfoto dengan selebriti kesukaannya, senimana jalanan dengan kostum murahan yang merengek-rengek uang Anda demi berfoto bersama. Tak mudah menemukan tempat parkir – setidaknya tempat Anda merasa aman meninggalkan mobil.
Bagaimana dengan Walk of Fame? Ternyata tempat ini kotor dan menyedihkan. Tunawisma berkeliaran di jalanan, yang hanya dapat mengingatkan bahwa Hollywood adalah kota yang menghancurkan mimpi-mimpi dan merusak kehidupan – tidak sesuai dengan gambaran cita-cita Tinseltown yang menginsipirasi. Untuk menambahkan kesedihan Anda, ternyata tulisan Hollywood yang terkenal itu relatif kecil ukurannya.
Fisherman’s Wharf
San Francisco merupakan kotayang dikemas dengan kenyamanan kelas dunia. Sangat mahal untuk tinggal di sana, namun masih ada banyak pemandangan indah bagi turis. Golden Gate Bridge, Kampung Cina, arsitektur gedung-gedung, serta jalanan curam yang berbahaya tapi menarik ….
Dari bermacam objek yang ingin Anda lihat di San Francisco, Anda mungkin melewatkan Fisherman’s Wharf. Dengan nama seperti itu, bayangan Anda mungkin tertuju pada rumah makan seafood atau perahu nelayan. Nyatanya ini adalah kawasan pedagang kaki lima yang menjajakan cindera mata yang murah, serta beberapa deretan warung makan.
Satu hal yang menarik tentang Fisherman’s Wharf – selain deretan pedagang yang menjual sup kental remis di dalam roti mangkuk – adalah banyaknya singa laut yang sering ditemukan duduk-duduk di dekat warung.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR