Fosil Manusia Purba Yang Ditemukan Eugene Dubois Di Trinil Pada Tahun 1890 Itu Kemudian Diberi Nama Ini

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Artikel ini tentang fosil manusia purba yang ditemukan Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1890 yang kemudian diberi nama Pithecanthropus erectus.
Artikel ini tentang fosil manusia purba yang ditemukan Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1890 yang kemudian diberi nama Pithecanthropus erectus.

Intisari-Online.com -Di penghujung abad 19, Hindia Belanda dikejutkan oleh penemuan fosil manusia purba di Trinil, Ngawi, Jawa Timur.

Fosil manusia purba yang ditemukan Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1890 berupa fosil tulang paha kiri.

Dari proporsi tulang tersebut dianalisis bahwa manusia purba tersebut sudah berjalan tegak.

Fosil yang ditemukan itu kemudian diberi namaPithecanthropus erectus.

Benar, Pithecanthropus erectus merupakan fosil manusia purba pertama yang ditemukan di Indionesia, ketika itu masih Hindia-Belanda.

Fosil manusia purba berupa Pithecanthropus erectus ditemukan di Trinil oleh Eugene Dubois.

Bisa dibilang itu adalah semacammilestone, karena ia menjadipangkal penyelidikan zaman praaksara di Indonesia.

Mengutip keterangan buku Sejarah Nasional Indonesia: Masa Prasejarah sampai Masa Proklamasi Kemerdekaan (2011) karya M.Junaedi Al Anshori, fosil manusia purba yang pertama kali ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus Erectus.

Fosil tersebut ditemukan di lembah Sungai Bengawan Solo daerah Trinil, Ngawi, Jawa Timur pada 1890 oleh Eugene Dubois.

Kata Pithecanthropus Erectus berasal dari bahasa Yunani.

Fithkos yang artinya kera, anthropus berati manusia, dan erectus berati tegak.

Pithecanthropus Erectus bisa diartikan sebagai manusia kera yang berjalan tegak lurus.

Oleh para ilmuwan, Pithecanthropus Erectus disebut Homo erectus.

Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang, bagian atas tengkorak, geraham, dan tulang paha kiri.

Tulang rahang yang ditemukan diperkirakan volume otaknya berkisar 750 cc.

Volume otak manusia modern pada umumnya lebih dari 1.000 cc, sedangkan kera maksimal 600 cc.

Bukti lain penemuan manusia purba di Trinil adalah tulang belakang kepala yang menentukan duduknya kepala atas leher.

Anggota tubuh lainnya seperti tulang keningnya sangat menonjol ke muka.

Dari ukuran tulang tengkorak dapat diketahui tingginya diperkirakan 165 cm.

Ukuran itu menyerupai manusia yang sudah berjalan tegak.

Selama puluhan tahun, Pithecanthropus Erectus sempat dianggap sebagai manusia purba tertua di Indonesia.

Pada 1936-1941, G.H.R Von Koenigswald dan F. Weidenreich melakukan penyelidikan di sepanjang Sungai Bengawan Solo dan berhasil menemukan fosil tengkorak manusia yang disebut Meganthropus Palaejavanicus.

Dari penemuan itu disimpulkan bahwa manusia tertua bukan Pithecanthropus Erectus tapi Meganthropus Palaejavanicus.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bangun tengkorak Pithecanthropus erectus sangat pendek namun memanjang ke belakang, dengan kapasitas otak sekitar 900 cc.

Tulang kening menonjol dan di belakang orbit mata terdapat penyempitan yang sangat jelas, menandakan otak yang belum berkembang.

Pada bagian belakang terlihat bentuk meruncing. Individu tersebut berjenis kelamin wanita.

Karena tidak adanya perkembangan relief tengkorak, di mana otot insersi muskuler berkembang.

Demikianlah artikel tentang fosil manusia purba yang ditemukan Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1890 yang kemudian diberi namaPithecanthropus erectus.

Artikel Terkait