Intisari-online.com - Islam Nusantara adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penafsiran dan praktik Islam yang sesuai dengan budaya dan adat istiadat lokal di Indonesia.
Islam Nusantara bukanlah model Islam baru, melainkan hasil dari proses interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, interpretasi, dan vernakularisasi terhadap ajaran dan nilai-nilai Islam yang universal.
Islam Nusantara juga merupakan bentuk penafsiran alternatif masyarakat Islam global yang selama ini didominasi oleh perspektif Arab dan Timur Tengah.
Salah satu faktor yang berperan penting dalam pembentukan Islam Nusantara adalah Walisongo, yaitu sembilan tokoh yang dihormati sebagai penyebar Islam di pulau Jawa pada abad ke-14 hingga ke-18.
Walisongo berasal dari kata wali yang berarti wakil dan sanga yang berarti sembilan.
Walisongo juga dikenal dengan sebutan sunan yang berarti terhormat.
Makam para Walisongo menjadi tempat ziarah bagi masyarakat Jawa sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasa mereka.
Walisongo memiliki peran yang strategis dalam membangun identitas Islam Nusantara melalui beberapa cara, antara lain:
- Walisongo menyebarkan Islam dengan cara yang damai, santun, dan humanis. Mereka tidak memaksa orang untuk masuk Islam, melainkan menggunakan pendekatan persuasif, dialogis, dan edukatif.
Mereka juga menghormati budaya dan kepercayaan lokal, serta tidak menghapuskan tradisi-tradisi yang tidak bertentangan dengan Islam.
- Walisongo mengadaptasi ajaran Islam dengan konteks sosial dan budaya Indonesia.
Baca Juga: Dari Nikel hingga Emas, Ini Dia Daftar Tambang Laut Terbesar di Indonesia
Mereka menggunakan bahasa, seni, dan simbol-simbol lokal untuk menyampaikan pesan-pesan Islam.
Mereka juga mengembangkan fikih yang fleksibel, toleran, dan inklusif.
Mereka tidak mengikuti secara kaku madzhab tertentu, melainkan mengambil yang terbaik dari berbagai sumber.
- Walisongo mengembangkan lembaga-lembaga pendidikan Islam, seperti pesantren, yang menjadi pusat penyebaran ilmu dan kebudayaan Islam.
Mereka juga mendirikan kerajaan-kerajaan Islam, seperti Demak, Gresik, Cirebon, Banten, dan Mataram, yang menjadi contoh penerapan syariat Islam dalam tatanan politik dan sosial.
- Walisongo memberikan sumbangan besar dalam bidang sastra, seni, dan budaya Islam.
Mereka menciptakan karya-karya yang menggabungkan unsur-unsur Islam dan lokal, seperti kitab, syair, tembang, wayang, gamelan, dan arsitektur.
Mereka juga mengembangkan tradisi-tradisi keagamaan yang khas, seperti ziarah, tahlilan, maulid, dan sekaten.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Walisongo memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk identitas Islam Nusantara.
Mereka berhasil menjadikan Islam sebagai agama yang sesuai dengan karakter dan kearifan lokal masyarakat Indonesia.
Mereka juga berhasil menjadikan Islam sebagai agama yang moderat, rahmatan lil alamin, dan berkontribusi positif bagi peradaban dunia.