Dampak Barang Tambang yang Tidak Dapat Diperbarui Dieksploitasi Tanpa Memperhatikan Kelestarian Lingkungan

Ade S

Editor

Ilustrasi.Bagaimana dampak barang tambang, terutama yang sifatnya tidak dapat diperbarui, dieksploitasi tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan?
Ilustrasi.Bagaimana dampak barang tambang, terutama yang sifatnya tidak dapat diperbarui, dieksploitasi tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan?

Intisari-Online.com -Tahukah kamu bahwa sebagian besar barang tambang termasuk dalam jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui?

Artinya, barang tambang tersebut memiliki jumlah yang terbatas dan tidak dapat dipulihkan kembali setelah digunakan.

Lalu, apa dampak barang tambang, terutama yang sifatnya tidak dapat diperbarui, dieksploitasi tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan?

Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.

Dampak Ekonomi

Salah satu dampak eksploitasi barang tambang yang tidak dapat diperbarui adalah menurunnya ketersediaan dan kualitas barang tambang tersebut di masa depan.

Hal ini akan berpengaruh pada harga barang tambang yang akan meningkat seiring dengan permintaan yang tinggi dan penawaran yang rendah.

Akibatnya, biaya produksi barang dan jasa yang menggunakan barang tambang sebagai bahan baku atau sumber energi juga akan meningkat.

Hal ini dapat menimbulkan inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.

Selain itu, eksploitasi barang tambang yang tidak dapat diperbarui juga dapat mengurangi pendapatan negara dari sektor pertambangan.

Hal ini karena negara akan kehilangan sumber daya alam yang berharga dan berpotensi menjadi devisa.

Baca Juga: Bagaimana Ciri-ciri dari Zaman Hidup Baru atau Neozoikum?

Oleh karena itu, negara perlu mengatur kebijakan yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan barang tambang yang tidak dapat diperbarui secara efisien dan berkelanjutan.

Dampak Sosial

Dampak sosial dari eksploitasi barang tambang yang tidak dapat diperbarui adalah timbulnya konflik dan ketimpangan sosial.

Konflik dapat terjadi antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pertambangan, seperti pemerintah, perusahaan, masyarakat lokal, dan kelompok kepentingan lainnya.

Konflik ini dapat berujung pada kekerasan, pelanggaran hukum, dan kerugian materi.

Sementara itu, ketimpangan sosial dapat terjadi akibat adanya perbedaan akses, penguasaan, dan manfaat dari barang tambang yang tidak dapat diperbarui.

Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi, politik, dan budaya antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda.

Ketimpangan sosial ini dapat menurunkan kesejahteraan, keadilan, dan harmoni sosial.

Dampak Lingkungan

Dampak lingkungan dari eksploitasi barang tambang yang tidak dapat diperbarui adalah terjadinya pencemaran dan kerusakan ekosistem.

Pencemaran dapat terjadi akibat proses pengambilan, pengolahan, dan penggunaan barang tambang yang tidak dapat diperbarui.

Baca Juga: Bagaimana Berinteraksi dengan Sesama Manusia Supaya dapat Menjadi Manusia yang Berakhlak Mulia?

Pencemaran ini dapat berupa polusi udara, air, tanah, dan suara yang dapat mengganggu kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Contohnya adalah asap kendaraan bermotor yang menghasilkan gas buang yang berbahaya, limbah pertambangan yang mencemari sungai dan laut, dan kebisingan mesin-mesin yang mengganggu kenyamanan.

Kerusakan ekosistem dapat terjadi akibat pembukaan lahan baru untuk kegiatan pertambangan yang tidak dapat diperbarui.

Kerusakan ini dapat berupa deforestasi, erosi, degradasi tanah, dan kehilangan keanekaragaman hayati.

Contohnya adalah penebangan hutan untuk membuat jalan dan lokasi tambang, penggundulan tanah untuk menggali mineral, dan kepunahan spesies flora dan fauna yang terancam habitatnya.

Demikian ulasan tentang bagaimanadampak barang tambang, terutama yang sifatnya tidak dapat diperbarui, dieksploitasi tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan.

Semogakita dapat menjaga keseimbangan antara pemanfaatan barang tambang yang tidak dapat diperbarui dengan kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Bagaimana Kita akan Melakukan Interaksi Terhadap Alam untuk Melestarikan dan Menjaga Alam di Muka Bumi?

Artikel Terkait